Dalam dunia bisnis, terdapat berbagai aspek yang sangat penting, dan salah satunya adalah sistem produksi. Kegiatan sistem produksi ini menjadi kunci dalam mencapai tujuan perusahaan sesuai dengan visi dan misinya. Di zaman ini, teknologi memainkan peran besar dalam pelaksanaan kegiatan produksi. Namun, tidak dapat disangkal bahwa setiap langkah dalam proses produksi akan berjalan lebih efisien jika didukung oleh sistem produksi yang baik.
Sistem produksi tidak hanya ditemukan di perusahaan manufaktur, melainkan juga hadir dalam berbagai jenis industri lain, seperti sektor jasa, perdagangan, dan bidang lainnya. Nah, dalam ulasan kali ini kami akan mengulas apa itu sistem produksi, macam-macam sistem produksi, dan tujuannya. Yuk simak!
Apa yang Dimaksud dengan Sistem Produksi?
Sistem produksi adalah rangkaian prosedur dan tahapan yang diciptakan untuk menciptakan produk atau layanan dengan efisien, konsisten, dan mutu tinggi. Hal ini mencakup segala aspek, mulai dari perencanaan awal hingga pengiriman akhir kepada konsumen. Peran sistem produksi dalam dunia bisnis dan industri memiliki tingkat kepentingan yang tinggi. Kesuksesan suatu perusahaan seringkali sangat bergantung pada kemampuan mereka dalam mengelola dan menjalankan sistem produksi dengan baik.
Baca Juga : Cara Menghitung Biaya Produksi, Ternyata Rumusnya Mudah!
Nah, untuk memahami sistem produksi lebih lanjut, yuk simak mengenai macam-macam jenis dari sistem produksi.
Macam-macam Jenis Sistem Produksi
Seperti yang telah disebutkan bahwa sistem produksi adalah salah satu aspek penting dalam dunia industri yang berperan dalam menghasilkan barang atau layanan. Di bawah ini adalah macam-macam jenis sistem produksi yang perlu Anda ketahui di dunia bisnis, yaitu sebagai berikut;
1. Berdasarkan Proses Menghasilkan Output
Jenis pertama dari sistem produksi ini adalah berfokus pada proses yang menghasilkan sesuatu. Ini adalah tipe sistem yang menciptakan output. Dalam kategori ini, kita dapat membaginya lagi menjadi dua bagian berdasarkan durasi prosesnya, seperti yang berikut ini.
a. Continuous Process
Sistem produksi ini dapat juga disebut sebagai proses produksi yang bersifat berkelanjutan atau kontinu. Dalam jenis produksi ini, biasanya sistem akan mengatur peralatan dan komponen yang diperlukan sesuai dengan tahapan produksi yang sedang dilakukan. Bahkan, materi yang digunakan dalam proses ini telah mengalami standardisasi sebelumnya.
b. Intermitten Process
Berbeda dengan sistem produksi yang sebelumnya, ini adalah jenis proses produksi yang mempunyai durasi produksi yang tidak berkelanjutan. Biasanya, kegiatan ini hanya dilakukan ketika ada permintaan untuk produk tersebut.
2. Berdasarkan Tujuan Operasionalnya
Selanjutnya, ada jenis sistem produksi yang dibuat berdasarkan tujuan dari operasi produksi tersebut.
a. Engineering to Order (ETO)
Dalam sistem produksi ini, perusahaan dapat dianggap sebagai produsen barang kustom atau berdasarkan permintaan pelanggan. Dengan demikian, perusahaan menciptakan produk mulai dari desain hingga hasil akhir sesuai dengan permintaan konsumen. Oleh karena itu, sistem yang digunakan biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dari proses ini.
b. Assembly to Order (ATO)
Dalam jenis sistem produksi ini, produsen umumnya hanya menciptakan desain dengan modul operasional yang standar. Biasanya, produk yang dihasilkan adalah hasil buatan berdasarkan permintaan konsumen dan modul-modul yang telah ada. Salah satu contoh industri yang mengadopsi pendekatan ini adalah perusahaan manufaktur mobil.
c. Make to Order (MTO)
Sebagaimana namanya, produsen dalam jenis sistem produksi ini akan memproses produk setelah menerima pesanan untuk item tersebut. Oleh karena itu, sistem produksi yang digunakan berbeda secara signifikan. Ini karena proses produksi baru akan dimulai setelah produk yang dipesan telah ditetapkan oleh konsumen.
d. Make to Stock (MTS)
Jenis sistem produksi make to stock ini, Perusahaan berfokus pada pembuatan produk sebagai persediaan atau stok. Oleh karena itu, tidak perlu menunggu pesanan dari konsumen terlebih dahulu, dan proses produksi dapat dilakukan lebih awal.
3. Berdasarkan Aliran Prosesnya
Nah, macam-macam jenis sistem produksi juga bisa dilihat dari aliran prosesnya. Apa saja?
a. Fixed Site
Fixed site adalah jenis sistem produksi yang sesuai digunakan dalam produk yang melibatkan kombinasi berbagai aktivitas dan memiliki batasan waktu tertentu. Sistem produksi ini tepat digunakan ketika ada kebutuhan khusus untuk menciptakan produk yang unik dan kreatif, serta harus diselesaikan dalam jangka waktu yang ditentukan.
b. Job Shop
Sistem produksi job shop sesuai untuk memenuhi permintaan produk dengan volume produksi yang terbatas, tetapi dengan banyak variasi atau model yang berbeda. Dalam sistem ini, diperlukan tenaga kerja yang terampil dan mesin serbaguna yang dapat disesuaikan sesuai dengan tugasnya untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan dan pesanan.
c. Flow Shop
Flow shop adalah jenis sistem produksi yang sesuai digunakan oleh perusahaan yang menginginkan produksi barang dalam jumlah besar dan berkelanjutan. Sistem manufaktur ini juga sering disebut sebagai produksi massal atau mass production. Untuk meningkatkan efisiensi, sistem manufaktur ini mengadopsi konsep production line atau jalur produksi.
Tujuan Penggunaan Sistem Produksi
Lantas, apa tujuan dari penggunaan sistem produksi itu sendiri untuk bisnis? Yuk simak apa saja tujuannya;
1. Memenuhi Kebutuhan Perusahaan
Untuk memenuhi tuntutan perusahaan, sistem produksi yang sudah ada dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, termasuk produksi berbagai jenis barang. Dengan sistem produksi yang terorganisir dengan baik, proses produksi dapat berjalan dengan efisien, dan produk-produk yang diperlukan dapat diproduksi sesuai dengan permintaan.
Baca Juga : Cara Menghemat Biaya Produksi dan Manfaatnya dalam Bisnis
2. Menekan Pemborosan
Tujuan sistem produksi yang selanjutnya adalah untuk menekan pemborosan. Dengan bantuan sistem untuk memastikan proses produksi berjalan secara lancar, pemilik bisnis bisa dengan mudah untuk mengukur bahan baku yang dibutuhkan. Oleh sebab itu, perusahaan dapat meningkatkan keuntungannya.
3. Meningkatkan Efisiensi Proses Produksi
Proses produksi dapat berjalan secara efisien karena telah diatur dengan baik. Dengan sistem produksi yang terstruktur dengan baik, setiap tahapan proses produksi dapat dilaksanakan dengan efisien. Dapat dipastikan bahwa sistem produksi yang jelas akan mendukung kelancaran setiap tahapan proses produksi.
Sistem produksi adalah elemen yang sangat vital dalam dunia industri yang memiliki dampak signifikan terhadap produktivitas, mutu, serta profitabilitas bisnis. Dengan pemahaman yang kuat mengenai sistem produksi, perusahaan bisa mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan performa mereka di dalam pasar yang penuh persaingan.