Suatu perusahaan wajib pajak perlu melakukan audit keuangan sebagai salah-satu tanda kepatuhan terhadap hukum yang berlaku di Indonesia. Sebagaimana tujuan dari prinsip akuntansinya sendiri dan aturan-aturan yang menjaga kapabilitas dan kredibilitas operasional usaha. Melalui pemeriksaan menyeluruh terhadap laporan keuangan agar penyajian sesuai dengan data lapangan.
Oleh karena itu, audit laporan keuangan wajib dilakukan secara valid dan reliabel. Artinya, pemeriksaan yang dilakukan terkait kondisi keuangan perusahaan dan kinerja manajemen harus sama dengan tanggal pelaporan dan periode tersebut. Dimana hasilnya nanti akan dilaporkan kepada stakeholder seperti pemerintah, kreditor, pemberi dana, pengurus, dan karyawan.
Apa yang Dimaksud dengan Audit Keuangan?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) audit keuangan adalah pengujian kebenaran suatu pembukuan laporan. Meliputi penilaian atau evaluasi atas suatu entitas (organisasi, perusahaan, atau lembaga) yang menyatakan kevalidan data keuangan atas dasar kaidah akuntansi. Sehingga menghasilkan pendapat atau opini yang independen dari pihak ketiga (auditor) mengenai hal tersebut.
Baca Juga : Laporan Keuangan: Pengertian, Fungsi dan Jenisnya
Apabila ada kesalahan data audit, maka laporan yang ideal tentu dapat diperbaiki agar sistem keuangan entitas kembali sehat. Oleh sebab itu, proses pengauditan harus dilakukan secara akurat, lengkap, relevan, wajar, dan pastinya sesuai ketentuan. Seorang auditor yang menempati peranan dalam posisi ini tentunya mempunyai tanggung jawab besar dan penting memahami segala proses kerja.
Mulai dari perencanaan, eksekusi, hingga tahap pembuatan laporan. Jadi, untuk menghindari kesalahan data saat melakukan pemeriksaan, pastikan laporan keuangan telah dibukukan secara terperinci. Tujuan audit laporan keuangan ini pun berkaitan dengan beberapa pemangku kepentingan yang mana dapat dijadikan bukti untuk memberi kepercayaan.
Khususnya bagi pengguna laporan keuangan dalam membuat keputusan saat meninjau perkembangan usaha. Pelaporan audit keuangan menjadi salah-satu bentuk pertanggungjawaban perusahaan kepada stakeholders berupa temuan dan rekomendasi. Dalam memberikan informasi mengenai kewajaran dan kecukupan penyajian laporan secara objektif dan sistemik berdasarkan kriteria.
Apa Tujuan dari Audit Keuangan?
Adapun tujuan audit keuangan yang utama adalah untuk memastikan bahwa hasil penyusunan laporan keuangan entitas sesuai dengan standar akuntansi dan dapat diandalkan. Kata lainnya yaitu menciptakan keyakinan berbasis data dan analisis terhadap keuangan perusahaan yang diaudit. Dengan menyajikan kondisi data keuangan yang sebenarnya pada tanggal pelaporan.
Selain melengkapi data kinerja manajemen pada periode tersebut. Cara audit laporan keuangan juga perlu dilakukan dengan seobjektif dan seteliti mungkin. Tujuan lebih lanjutnya agar setiap pemangku kepentingan dan masyarakat dapat melihat kualitas manajemen serta sistem keuangan pada perusahaan tersebut.
Alhasil penyajian dari contoh audit keuangan menjadi tolok-ukur mereka untuk menilai suatu kredibilitas manajemen entitas yang mana dapat mempengaruhi pandangan. Baik secara personal maupun general yang berkaitan dengan sistem manajemen perusahaan. Terutama bagi pemangku kepentingan seperti investor, kreditor dan lain-lain yang mampu memberikan pendanaan.
Fungsi Melakukan Audit Keuangan
Adanya prosedur terkait apa itu audit keuangan sangat membantu dalam meningkatkan integritas laporan keuangan yang andal. Terutama bagi
kepentingan pihak eksternal seperti pemegang saham, kreditor dan pemerintah. Selain mencegah kecurangan manajemen perusahaan yang diaudit sebagaimana fungsi berikut :
1. Menjaga Kepatuhan
Fungsi pertama dari melakukan audit keuangan perusahaan yakni untuk menjaga kepatuhan. Pasalnya ketika auditor sedang melakukan pengauditan maka ia akan memeriksa seluruh sistem keuangan perusahaan. Mulai dari data keuangan hingga manajemen, apakah entitas tersebut telah mematuhi semua peraturan yang ditetapkan atau belum.
Apabila ditemukan pelanggaran, auditor berhak mengkonfirmasi informasi tersebut kepada perusahaan atau pihak yang berkepentingan. Sehingga dapat dilakukan peninjauan dan perbaikan agar manajemen kembali pada sistem yang sesuai.
2. Laporan yang Lebih Akurat
Fungsi melakukan audit keuangan selanjutnya adalah untuk mengidentifikasi tingkat akurasi laporan. Hal ini karena, sebelum menyajikan laporan kepada pihak yang berkepentingan auditor memastikan potensi risiko data terlebih dahulu. Sehingga menghasilkan keandalan informasi keuangan yang lebih akurat.
3. Ketepatan untuk Menentukan Laba
Pemeriksaan laporan keuangan yang secara cermat dilakukan oleh auditor, akan membantu perusahaan menentukan profitabilitas maupun manajemen laba dengan lebih akurat. Alhasil data yang ada dapat menunjang keputusan lebih tepat dalam meningkatkan perkembangan usaha.
4. Menyederhanakan Proses Pinjaman
Lembaga keuangan kreditor seperti bank akan lebih mudah untuk meminjamkan uang ketika ada laporan data audit. Alasannya karena, laporan keuangan yang telah diaudit lebih andal dan kecil kemungkinan untuk dipalsukan.
5. Mendeteksi Kecurangan
Mendeteksi kecurangan merupakan salah-satu fungsi melakukan audit keuangan internal. Sebab, auditor selalu melaporkan keuangan perusahaan berdasarkan kredibilitas fakta yang mereka temukan. Jika ada kecurangan atau perbedaan data antara yang tertulis dan fakta lapangan bisa jadi kecurigaan terlapor hingga diusut sampai tuntas.
6. Meningkatkan Pertumbuhan Bisnis
Auditor bagian dari CPA atau Lembaga independen yang semua pendapat dan sarannya tidak mewakili kepentingan pribadi. Oleh karena itu, auditor bisa jadi pihak yang tepat dan ideal untuk dimintai saran maupun pandangan setelah melakukan pengauditan. Mengenai keuangan perusahan dalam meningkatkan sistem bisnis, praktik akuntansi, dan pengelolaan keuangan perusahaan.
7. Membantu Perencanaan dan Penganggaran
Fungsi pengauditan yang terakhir dapat membantu memastikan keakuratan laporan keuangan perusahaan dengan menganalisis semua transaksi. Meliputi setoran dan penarikan secara detail, yang tentu memudahkan para pemangku kepentingan merencanakan masa depan. Dalam menganggarkan dan membuat keputusan keuangan perusahaan yang lebih bijak.
Langkah-langkah Audit Laporan Keuangan
Ada beberapa tahapan langkah untuk melakukan pengauditan yang dapat Anda pahami berikut ini. Termasuk tahapan perbedaan audit keuangan dan audit manajemen yang sebenarnya secara general menjadi satu paket.
1. Merencanakan dan Merancang Pendekatan Audit Laporan Keuangan
Tahap audit laporan keuangan yang pertama secara menyeluruh adalah merencanakan dan merancang pendekatan laporan. Berdasarkan dua pertimbangan antara bukti audit dan masalah biaya minimum pengumpulan bersyarat. Syarat bukti audit yang terkumpul harus kompeten agar tanggung jawab dan profesionalisme auditor terpenuhi.
2. Melaksanakan Uji Pengendalian dan Uji Substantif
Tahapan dari cara audit keuangan berikutnya yaitu melaksanakan uji pengendalian dan substantif atas transaksi. Apabila laporan keuangan tahunan ditemukan tidak akurat dan belum ada bukti audit terlampi, maka auditor akan membatasi ruang lingkup audit di beberapa tempat.
Dimana dalam tahapan ini, auditor perlu menguji efektivitas pengendalian atas akurasi informasi laporan keuangan.
Di sisi lain, auditor juga harus melakukan penilaian catatan berbagai transaksi oleh klien serta memverifikasi nilai moneter pada pembukuan tersebut. Verifikasi atau pemeriksaan inilah yang disebut dengan uji substantif atas transaksi sebagai validasi tes konten transaksional.
Baca Juga : Cara Menghitung Rasio Keuangan dengan Akurat dan Cerdas
3. Prosedur Analitis untuk Detail Skala dan Implementasi Pengujian
Menerapkan prosedur analisis untuk detail skala dan implementasi pengujian merupakan tahapan agar menghasilkan contoh audit keuangan yang baik. Lakukan analisis terhadap perbandingan dan hubungan antara saldo akun dengan tampilan data yang wajar.
Sementara untuk melakukan prosedur uji rincian saldo, auditor biasanya akan menggunakan beberapa tahapan spesifik. Bertujuan untuk menguji moneter pada akun-akun laporan keuangan atau memverifikasi salah saji dalam audit laporan.
4. Selesaikan Proses Audit dan Buat Audit Laporan Keuangan
Tahapan terakhir tinggal selesaikan proses audit dam buat laporan yang
menghubungkan semua perolehan informasi. Dalam mendapat suatu kesimpulan secara menyeluruh sehingga laporan keuangan dapat dipresentasikan dengan baik. Melalui publikasi akuntan yang menerbitkan audit untuk melengkapi laporan keuangan tahunan.
Kesimpulannya audit keuangan itu merupakan serangkaian proses yang dilakukan oleh lembaga independen (auditor) untuk menguji data laporan entitas. Sebagai tahapan pertanggungjawaban perusahaan kepada stakeholder sesuai aturan yang berlaku dalam upaya ketahanan atau perkembangan usaha.