Sunk cost merupakan istilah yang biasa digunakan dalam bisnis untuk berbagai biaya dan Anda perlu bijak dalam menentukan nominalnya. Jika nantinya, salah perhitungan maka akan membawa dampak yang buruk bagi keberlangsungan usaha Anda.
Apa yang dimaksud dengan sunk cost?
Sunk cost adalah uang atau dana tersebut tidak bisa untuk dikembalikan lagi. Menurut sebuah studi pada tahun 1985, para peneliti ekonomi mengambil sebuah kesimpulan dimana setiap orang mengambil keputusan itu dilandasi dengan berbagai hal. Tergantung dari seberapa banyak waktu dan sumber daya yang telah mereka invesikan.
Baca Juga : Cost Structure: Pengertian, Macam-Macam dan Contoh
Selain itu, biaya yang masuk ke dalam kategori sunk cost juga tidak dapat diharapkan untuk kembali. Contohnya, terdapat perusahan manufaktur, dimana hal ini mungkin perusahaan tersebut memiliki beberapa sunk cost.
Seperti halnya biaya sewa pabrik, peralatan, dan biaya mesin. Meskipun begitu, sunk cost dikecualikan dalam perhitungan atau keputusan penjualan. Selain itu ada juga sunk cost fallacy. Dimana itu adalah kekeliruan dalam mengidentifikasi biaya hangus atau sunk cost.
Fungsi sunk cost
Pasti Anda bertanya-tanya, kenapa sunk cost stepa ada di beberapa perusahan. Meskipun Sudah diketahui tidak dapat kembali, ternyata tetap saja biaya ini memiliki beberapa fungsi. Untuk lebih jauhnya simak ulsan berikut ini!
1. Pengalaman berharga
Sunk cost ternyata dapat memberikan pengalaman yang berharga bagi para pelaku usaha. Meskipun memang tidak dapat dikembalikan, tetapi para pelaku usaha dapat belajar mengenai pengambilan keputusan yang memungkin nantinya menghasilkan sunk cost.
Sehingga nantinya, Anda dapat lebih bijak dalam mengambil setiap keputusan yang ada. Selain itu, Anda juga dapat melihat dan memahami keputusan mana yang memberikan dampak yang baik untuk masa depan dan yang tidak.
2. Menjadikannya bahan evaluasi
Meskipun sunk cost memang tidak bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk masa yang akan datang. Akan tetapi, sunk cost dapat membantu Anda untuk dapat mengevaluasi setiap keputusan yang nantinya akan diambil. Dengan melakukan Analisis tersebut, maka dapat membantu untuk menimbang apakah manfaat yang dihasilkan tersebut menghasilkan manfaat ataukah tidak..
3. Bentuk tanggung jawab
Setiap pengeluaran yang terjadi di sebuah perusahaan memerlukan sebuah pertanggungjawaban. Dengan begitu, meskipun biaya tersebut tidak dapat dikembalikan, tetapi bisnis harus memastikan apakah pengeluaran tersebut memang dipertanggungjawabkan dengan benar atau tidak. Baik dalam laporan keuangan maupun pelaporan bisnis. Selain sunk cost, Anda juga dapat memahami sunk cost trap.
Contoh Sunk Cost
Ada beberapa contoh sunk cost yang perlu Anda perlu Anda ketahui. Dengan memahaminya , Anda dapat mempertimbangkan setiap keputusan yang nantinya diambil. Apakah memang itu perlu untuk diambil ataukah memang tidak. Selain itu, Anda juga dapat memahami rumus sunk cost sehingga akan lebih mudah untuk mengetahuinya dengan jelas.
1. Biaya pengembangan dan riset
Unuk contoh biaya sunk cost pertama dari sunk cost yaitu biaya riset dan pengemabnga, dimana hal ini biasanya dikeluarkan oleh berbagai macam perusahan. Dimana hal ini dibutuhkan untuk kepentingan pengembangan produk dimasa mendatang maupun produk yang sudah ada. Sehingga tidak heran, apabila hampir semua industry memiliki biaya penelitian maupun pengemabngan dalam catatan keuangan perusahaan.
Bahkan tidak tanggung-tanggung bahwa perusahaan akan mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk mendanai penelitiannya tersebut. Selain itu, biasanya penelitian perusahan ini sendiri dilakukan dalam kurun waktu tahunan.
2. Biaya pemasaran atau marketing
Untuk contoh sunk cost dalam perusahaan yaitu biaya marketing maupun dikenal dengan dana pemasaran. Seperti yang diketahui bahwa setiap barang atau jasa yang dijual pasti membutuhkan pemasaran untuk mengenalkan bisnis maupun produk mereka kepada konsumen.
Dengan begitu, wajar apabila semua industry memiliki sunk cost untuk marketing. Dengan begitu, biaya marketing yang dilakukan oleh perusahaan seharusnya tidak masuk ke dalam perhitungan penjualan.
3. Biaya peralatan
Contoh berikutnya yang masuk ke dalam sunk cost yaitu biaya mengenai peralatan. Baik itu peralatan yang besar maupun kecil. Hal ini nantinya seiring berjalannya waktu biaya peralatan yang Anda keluarkan akan tenggelam begitu saja. Salah satu perusahan yang kerap menggunakan biaya peralatan dengan jumlah yang tentunya bervariasi tiap perusahaan. Adapun peralatan yang biasanya dibutuhkan oleh perusahaan manufaktur yaitu mesin dan lain sebagainya.
Baca Juga : Apa Itu Bulk Payment? Manfaat dan Kriteria Perusahaan
4. Biaya gaji
Untuk contoh sunk cost dalam kehidupan sehari hari yaitu gaji. Dimana, sepertinya biaya THR, payment bulanan, THR, hingga tunjungan yang lainnya. Contohnya, saat Anda menyediakan dana sebesar Rp 5.000.000 untuk pelatihan ERP.
Namun, seiring berjalannya dan program selesai, ternyata hal tersebut tidak berjalan dengan baik. Pasalnya, budaya kantor mengalami perubahan. Maka biaya yang Rp 5 Juta itu masuk ke dalam sunk cost atau biaya tenggelam. Sehingga tidak dapat masuk ke dalam pertimbangan mengambil keputusan.