Dalam menjalankan bisnis atau usaha, tentu Anda akan menemukan istilah piutang dagang dan hal ini sangatlah penting untuk dipahami dengan baik. Secara umum, piutang dagang merupakan uang atau nominal yang harus dibayarkan ke pihak perusahaan terkait pengiriman barang atau layanan jasa yang dilakukan. Biasanya, piutang dagang diperoleh dari hasil transaksi yang terjadi secara kredit sehingga seringkali dicatat sebagai aset yang sifatnya lancar.
Pengertian Piutang Dagang
Piutang dagang adalah jumlah uang yang berhak diterima oleh sebuah perusahaan dari pelanggannya sebagai hasil penjualan barang atau jasa secara kredit. Pada dasarnya, piutang dagang mencerminkan hak klaim perusahaan terhadap pelanggan yang belum membayar dan biasanya dicatat sebagai aset dalam laporan keuangan perusahaan.
Baca Juga : Mengelola Arus Kas dengan Bijak: Langkah-langkah Efektif Membuat Laporan Piutang
Piutang dagang menjadi indikator penting dari kesehatan keuangan perusahaan karena menunjukkan efektivitas perusahaan dalam mengelola penjualan kredit.
Cara Menghitung Piutang Dagang
Menghitung piutang dagang pada umumnya melibatkan penjumlahan semua jumlah yang masih harus diterima dari pelanggan pada akhir periode akuntansi tertentu. Supaya Anda memiliki pemahaman yang lebih mendalam, berikut adalah langkah-langkah umum untuk menghitung piutang dagang:
1. Identifikasi Saldo Piutang
Mulailah dengan laporan penjualan kredit yang mencatat semua penjualan yang dilakukan secara kredit selama periode akuntansi. Kumpulkan semua invoice atau faktur yang belum dibayar oleh pelanggan sehingga Anda mengetahui jumlah piutang yang akan diperoleh.
2. Penyesuaian untuk Penghapusan
Anda juga perlu untuk mengurangi piutang dagang dengan piutang yang telah diidentifikasi sebagai tidak tertagih (bad debts). Ini dilakukan dengan mencatat penghapusan piutang pada jurnal akuntansi sehingga kondisi keuangan terjaga dengan baik.
3. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu
Tentukan jumlah yang harus dicadangkan untuk piutang ragu-ragu, agar Anda mengetahui kondisi keuangan secara keseluruhan. Ini biasanya dilakukan berdasarkan pengalaman historis dan analisis atas pelanggan yang melakukan pembelian.
4. Perhitungan Akhir
Jumlahkan semua saldo piutang yang tersisa setelah penghapusan dan penyisihan sehingga Anda mengetahui jumlah keseluruhan saldonya. Ini merupakan total piutang dagang yang harus dilaporkan dalam neraca dan menjadi keuntungan yang akan diperoleh.
Contoh Piutang Dagang
Pada dasarnya, piutang dagang merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan oleh pelanggan kepada perusahaan untuk pembelian barang atau jasa secara kredit. Ini adalah aset lancar yang dicatat di neraca perusahaan dan berikut ini adalah contoh sederhana piutang dagang:
- Perusahaan ABC
- Tanggal Transaksi: 1 Juni 2024
- Pelanggan: PT XYZ
- Barang Dijual: 100 unit produk dengan harga Rp 500.000 per unit
- Total Penjualan: 100 unit x Rp 500.000 = Rp 50.000.000
- Syarat Pembayaran: 30 hari (net 30)
- Pencatatan dalam Buku Besar
Pada Tanggal Penjualan (1 Juni 2024):
- Debit: Piutang Dagang Rp 50.000.000
- Kredit: Penjualan Rp 50.000.000
Pada Saat Pembayaran Diterima (Misalnya 30 Juni 2024):
- Debit: Kas Rp 50.000.000
- Kredit: Piutang Dagang Rp 50.000.000
- Penjelasan
- Piutang Dagang dicatat ketika penjualan dilakukan, tetapi pembayaran belum diterima.
- Penjualan dicatat sebagai pendapatan karena barang telah dikirimkan atau jasa telah diberikan.
- Ketika pembayaran diterima, Kas bertambah dan Piutang Dagang berkurang, menunjukkan bahwa piutang telah dikonversi menjadi kas.
- Analisis
- Perusahaan ABC memberikan kredit 30 hari kepada PT XYZ, sehingga penjualan tidak langsung menghasilkan kas tetapi meningkatkan piutang dagang.
- Piutang dagang adalah aset penting karena mencerminkan potensi penerimaan kas di masa depan.
- Manajemen piutang dagang yang baik sangat penting untuk menjaga likuiditas dan kesehatan keuangan perusahaan.
Secara umum, piutang dagang mencerminkan jumlah yang diharapkan perusahaan dari pelanggannya atas penjualan kredit. Contoh ini menunjukkan bagaimana transaksi penjualan kredit dicatat dan bagaimana piutang dagang berubah menjadi kas ketika pembayaran diterima.
Perbedaan Piutang Dagang dan Piutang Usaha
Piutang dagang dan piutang usaha sering kali digunakan secara bergantian dalam dunia bisnis dan akuntansi, tetapi ada nuansa perbedaan dalam definisi dan penggunaan istilah ini.
Berikut adalah penjelasan perbedaan antara piutang dagang dan piutang usaha yang penting untuk diketahui:
- Piutang dagang adalah uang yang terutang dari penjualan barang/jasa secara kredit dan piutang usaha adalah uang yang terutang dari berbagai transaksi usaha.
- Ruang lingkup piutang dagang sangatlah terbatas pada penjualan barang atau jasa, namun piutang usaha mencakup semua jenis piutang usaha.
- Jangka waktu piutang dagang biasanya jangka pendek, sedangkan piutang usaha bisa jangka pendek atau panjang.
- Karakteristik piutang dagang berfokus pada transaksi penjualan, sedangkan piutang usaha melibatkan berbagai transaksi bisnis.
Baca Juga : Yuk, Intip Perbedaan Utang dan Piutang Berikut Ini!
Meskipun piutang dagang dan piutang usaha sering digunakan secara bergantian, piutang dagang lebih spesifik merujuk pada piutang dari penjualan barang atau jasa. Sedangkan untuk piutang usaha mencakup semua jenis piutang yang timbul dari berbagai transaksi bisnis.
Piutang dagang adalah aset yang krusial dalam operasional bisnis, mencerminkan jumlah uang yang terutang dari penjualan kredit. Manajemen yang efektif dan pencatatan yang akurat sangat penting untuk menjaga kesehatan keuangan dan likuiditas perusahaan.
Dengan mengelola piutang dagang secara efisien, perusahaan dapat meningkatkan arus kas, mengurangi risiko piutang tak tertagih dan memastikan kelangsungan operasional. Sekian bahasan lengkap mengenai piutang dagang dan semoga semua bahasannya bisa bermanfaat buat para pembacanya.