Budiyanto Darmastono, ialah sosok di balik suksesnya PT Satria Antaran Prima atau biasa lebih dikenal dengan SAP Express. Lewat tangan dinginnya, SAP Express mampu menorehkan segenap prestasi meski saat itu usianya masih terbilang baru. Pada Mei 2015, SAP yang baru berusia delapan bulan telah mendapatkan sebuah prestasi untuk kali pertama dari ReBi (Rekor Bisnis) Indonesia. Tak main-main, saat itu dua penghargaan langsung disabetnya.
Pertama, adalah sebagai perusahaan jasa kurir pertama pengguna teknologi Android. Kedua, yaitu perusahaan kurir dengan pembukaan kantor cabang tercepat dan terbanyak. Kemudian, prestasi selanjutnya datang dari Majalah Franchise Indonesia dua bulan setelahnya. Lewat malam anugerah Franchise Startup Award, SAP Express secara resmi meraih penghargaan Mobile Online Terfavorit.
Apa yang sudah diraih oleh perseroan dalam kurun waktu sepuluh bulan tentu tak terlepas dari peran Budiyanto Darmastono selaku President Director, sekaligus otak di balik maraknya prestasi yang diraih oleh SAP Express. Dan, tentu saja, salah satu kontribusinya adalah dengan berani mengusung teknologi Android yang kemudian menjadi keunggulan utama SAP.
“Awal membangun SAP Express, saya tidak mau kalau hanya bisnis jasa kurir biasa. Saya mau kurir yang berbeda dari kurir yang ada sekarang. Akhirnya saya pelajari, cari yang berbeda, yang belum ada. Akhirnya terbentuklah SAP Express yang terinspirasi dari sebuah sistem tercanggih yang berasal dari Amerika,” ungkapnya.
Jasa kurir sudah bukan hal yang asing lagi bagi Budiyanto. Pasalnya, sebelum mendirikan SAP Express, ia sudah 18 tahun menggeluti bisnis jasa kurir di PT NCS (Nusantara Card Semesta). Maka tak mengherankan jika seluk beluk bisnis jasa kurir sudah begitu ngelotok dalam dirinya.
Melejitnya SAP pun diyakini Budi karena perusahaannya berbeda dengan perusahaan kurir lainnya yang baru menggunakan komputer. Sementara SAP Express menjadi pengusung teknologi berbasis Android pertama di bidangnya. Lebih cepat, lebih akurat, lebih bisa dipercaya, dan otomatis bisa dicoba katanya.
Inovasi yang dilakukannya itu tak terlepas dari buah pemikirannya ketika hendak menjalani bisnis kurir untuk kali kedua. Baginya, menjadi berbeda adalah keniscayaan yang harus dipenuhi bila jasa kurirnya tak ingin dinilai sama dengan jasa kurir yang sudah ada sebelumnya.
“Karena setiap kali saya membuat usaha haruslah punya ciri khas yang berbeda dari yang lain. Kalau orang lain belum punya, maka kita harus terobos lebih dulu,” imbuhnya.
Karena itulah ia pun mengusung teknologi Android sebagai keunggulan SAP Express. Sebab, bisa dikatakan saat itu, belum ada pelaku jasa kurir yang mengusung teknologi Android. Kebanyakan, masih menggunakan computer base. Padahal, ia sendiri menilai jika kemajuan teknologi di jasa kurir sangat dibutuhkan.
Sekarang trennya begitu. Di Indonesia ini orang yang megang gadget itu sekitar 45 juta jiwa, dan itu terus meningkat setiap tahunnya. Kalau tidak salah kita pun ada di urutan 3 di dunia sebagai pengguna gadget terbesar dan hampir semua perusahaan luar masuk Indonesia dengan mengusung e-commerce