Dalam dunia berbisnis, strategi apapun dapat dilakukan untuk meningkatkan penjualan bisnis. Mungkin Anda sering menggunakan strategi hard selling, ataupun soft selling secara bersamaan untuk meyakinkan pelanggan melakukan pembelian. Hard selling dapat Anda gunakan berdasarkan kondisi tertentu, seperti Anda ingin meyakinkan konsumen untuk membeli dalam waktu yang singkat.
Melansir dari Investopedia, hard selling digunakan pertama kali pada 1950-an di Amerika Serikat untuk menggambarkan penjualan dan periklanan yang agresif. Praktik ini dapat dilakukan dengan cara terus mendorong pelanggan untuk membeli, dan dibatasi hingga pelanggan mengatakan tidak sampai 3 kali.
Lalu apa itu hard selling dan bagaimana cara melakukan hard selling untuk bisnis? Yuk simak ulasan selengkapnya berikut ini!
Apa yang dimaksud dengan Hard Selling?
Mungkin Anda bertanya-tanya mengenai apa itu hard selling. Menurut Investopedia, hard selling adalah pendekatan periklanan atau penjualan yang menonjolkan bahasa langsung yang mendesak. ‘Mendesak’ ini dapat memiliki konotasi negatif, namun pada kenyataannya bisnis menggunakan strategi ini untuk membuat pelanggan membeli produknya dalam waktu yang singkat.
Hard selling ini tentunya dirancang agar pembeli melakukan transaksi dalam waktu cepat, tanpa mereka harus melakukan pertimbangan untuk membeli. Berbeda dengan teknik soft selling, yang berfokus kepada aspek emosional penjualan. Oleh sebab itu, hard selling seringkali dianggap negatif oleh beberapa ahli.
Baca Juga : Begini Cara Membuka Usaha Jasa Pengiriman Barang
Tujuan dilakukannya Hard Selling
Hard selling ini digunakan oleh pebisnis agar pelanggan membeli barang tanpa perlu berpikir panjang. Pendekatan hard selling biasanya dilakukan dengan berbagai cara seperti membujuk pelanggan, memberi berbagai alasan demi mereka melakukan transaksi pembelian. Walaupun pembeli berkata tidak, penjual akan terus menjelaskan mengapa pelanggan harus membeli produk ini, dan yang lain sebagainya.
Hard selling seringkali tidak direkomendasikan sebagai strategi utama penjualan, sebab hard selling dilakukan secara agresif dan mendesak pelanggan membeli barang. Walaupun demikian, hard selling menguntungkan sales dan cocok digunakan untuk pekerjaan yang berdasarkan komisi penjualan.
Cara Melakukan Hard Selling
Apa Anda tertarik untuk menerapkan taktik hard selling ini untuk bisnis Anda? Berikut adalah tips caranya melakukan hard selling, yaitu antara lain;
1. Kenali Produk Anda Lebih Dalam
Cara melakukan hard selling yang pertama adalah dengan mengenali produk Anda lebih dalam. Tidak mungkin kan, Anda membujuk pelanggan membeli produk, sedangkan Anda sendiri tidak memiliki wawasan yang cukup mengenai produk Anda sendiri. Oleh sebab itu, kenali lebih dalam mengenai barang yang Anda jual. Tidak hanya Anda, namun semua anggota tim Anda juga perlu memahami produk Anda seperti apa.
2. Kenali Target Pelanggan Anda
Agar hard selling ini dapat memberikan manfaat bagi bisnis Anda, pastikan Anda juga mengenali target pelanggan Anda seperti apa. Pahami apa yang mereka butuhkan, dan berikan solusi bagi permasalahan mereka. Misalkan saja Anda menjual hijab wanita, dan Anda berusaha meyakinkan bahwa hijab yang Anda jual akan cocok dengan kulit tubuh mereka, dan lain-lain.
3. Libatkan Pelanggan dalam Berbagai Media
Cara melakukan hard selling yang selanjutnya adalah dengan melibatkan pelanggan dalam berbagai media. Kini, Anda bisa manfaatkan berbagai platform untuk tetap terhubung dengan para pelanggan seperti email, media sosial, sampai dengan iklan. Cara inilah yang bisa Anda lakukan untuk promosi hard selling. Dengan hubungan yang baik dengan pelanggan, Anda bisa menciptakan customer engagement yang baik.
4. Meningkatkan Keterampilan
Cara melakukan hard selling adalah dengan cara meningkatkan keterampilan. Seperti yang kita telah ketahui, hard selling menuntut kita untuk membujuk pelanggan. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk meningkatkan keterampilan seperti bagaimana taktik negosiasi dan komunikasi. Berbagai kelas dapat Anda ikuti secara online untuk meningkatkan skill Anda dalam berkomunikasi.
5. Gunakan untuk Menjual Produk yang Harganya Ekonomis
Untuk taktik hard selling, Anda bisa gunakan untuk menjual produk yang harganya cukup murah. Apabila Anda menawarkan barang yang mahal, tentunya persentase pelanggan untuk melakukan pertimbangan lebih tinggi. Oleh sebab itu, jika Anda sedang cuci gudang, Anda bisa manfaatkan taktik ini dan jual produk dengan harga ekonomis. Pelanggan tentunya tidak akan merasa terbebani, dibandingkan membeli barang yang mahal.
6. Pahami Kualifikasi Produk dengan Baik
Cara menggunakan hard selling yang selanjutnya adalah dengan memahami kualifikasi produk dengan baik. Dengan memahami kualifikasi produk, Anda dapat membuat konten hard selling kepada para pelanggan Anda. Sama seperti yang sebelumnya, seluruh anggota tim Anda juga perlu memahami secara dalam mengenai kualifikasi produk yang Anda jual. Dengan begitu, Anda bisa meyakinkan pelanggan Anda.
7. Promosi di Berbagai Platform
Cara melakukan hard selling adalah dengan promosi di berbagai platform. Kini, semua serba digital, dan Anda perlu melakukan promosi secara online. Berbagai platform dapat Anda manfaatkan seperti media sosial Facebook, Instagram, Twitter, atau media lainnya seperti email dan website. Pastikan konten hard selling Anda sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh target pelanggan Anda.
Baca Juga : Mengenal Strategi Cross Selling Untuk Meningkatkan Penjualan Anda
Kelebihan dan Kekurangan Hard Selling
Setiap dari strategi tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Di bawah ini merupakan kelebihan dari hard selling, yaitu antara lain;
- Keuntungan dan hadiah langsung: Dengan menggunakan taktik hard selling, ada tekanan yang membuat pelanggan segera melakukan pembelian. Hal ini berarti Anda mendapatkan keuntungan langsung.
- Keunggulan kompetitif: Hard selling biasanya menghambat pelanggan untuk mempertimbangkan merek lain, sehingga Anda mendapatkan keunggulan kompetitif.
- Siklus penjualan singkat: Hard selling menghilangkan semua tahapan siklus penjualan normal dan langsung menuju promosi. Itulah sebabnya siklus penjualan menjadi singkat.
Sedangkan itu, hard selling juga terdapat kekurangannya tersendiri, yaitu;
- Reputasi negatif: Dengan taktik yang sedikit memaksa, hard selling ini memiliki citra yang kurang baik dan bahkan bisa berdampak kepada merek.
- Pelanggan yang kurang bahagia: Dengan keadaan terdesak oleh taktik hard selling, pelanggan seringkali merasa tidak nyaman, dan akhirnya taktik ini tidak cocok untuk jangka yang panjang.
- Reputasi berkurang: Orang seringkali lebih mengeluh mengenai pengalaman yang kurang baik. Dengan taktik hard selling, merek bisa saja mendapatkan reputasi yang berkurang.
Contoh Hard Selling
Untuk memahami mengenai hard selling, berikut merupakan contoh yang bisa menjadi gambaran Anda.
Biasanya hard selling ini digunakan oleh bisnis asuransi, yang tujuannya adalah mendapatkan anggota sebanyak-banyaknya. Dengan memiliki anggota yang banyak, tentunya secara otomatis sales dari asuransi ini akan mendapatkan banyak komisi. Mungkin Anda pernah ditawari program asuransi dari teman Anda, atau bahkan kolega Anda? Mereka memahami secara dalam program asuransi yang ditawarkan hingga detail-detailnya, dan mereka akan terus membujuk dan memberi berbagai alasan mengapa Anda harus memiliki program asuransi.
Demikianlah ulasan kali ini mengenai 7 cara melakukan hard selling untuk bisnis serta contohnya. Ingat, bahwa taktik hard selling hanya bermanfaat untuk jangka pendek, dan tidak cocok untuk strategi jangka panjang. Untuk Anda pebisnis online, manfaatkan layanan corporate sebagai salah satu solusi pengiriman paket besar dan dokumen bisnis Anda. Semoga bermanfaat ya!