Untuk Anda yang ingin meningkatkan penjualan barang, manfaatkan taktik soft selling untuk memenangkan hati pelanggan. Sesuai dengan namanya, soft selling dilakukan dengan cara yang halus sehingga konsumen tertarik untuk membeli produk atau jasa yang kita tawarkan. Oleh sebab itu, Anda perlu memahami apa yang dibutuhkan pelanggan serta membangun hubungan yang baik dengan mereka.
Lantas bagaimana cara melakukan soft selling yang tepat untuk penjualan bisnis yang meningkat? Simak ulasan selengkapnya berikut ini mengenai soft selling.
Apa yang dimaksud dengan Soft Selling?
Mungkin Anda bertanya-tanya mengenai pengertian soft selling. Melansir dari Sales Hacker, soft selling adalah pendekatan non-agresif untuk membuat pelanggan tertarik, dan memahami mereka. Berbeda dengan hard selling yang terkesan memaksa dan membujuk pembeli dalam waktu yang singkat. Kekurangannya adalah soft selling membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengembangkan kesepakatan.
Sedangkan, menurut HubSpot, soft selling adalah pendekatan yang harus menyeimbangkan antara kegigihan dan pengetahuan mengenai produk sehingga penjual dapat terhubung dengan pelanggan. Taktik soft selling ini melibatkan strategi yang benar-benar berbeda dari hard selling yang memprioritaskan kualitas hubungan dengan pelanggan daripada waktu penjualan.
Cara Melakukan Soft Selling
Lantas, bagaimana cara melakukan soft selling agar bisnis Anda mendapatkan cuan di kemudian hari? Berikut adalah ulasannya, yuk simak!
Baca Juga : Ini Dia Jenis Iklan Online yang Sebaiknya Anda Tahu
1. Melakukan Riset
Cara melakukan soft selling adalah dengan melakukan riset terlebih dahulu. Ketahui siapa target pasar Anda ketika berjualan produk. Sebab soft selling adalah mengenai memahami pelanggan Anda seperti apa, dan melakukan strategi agar produk Anda bisa menjadi solusi bagi kebutuhan pelanggan. Selain itu, Anda juga perlu mengetahui kompetitor Anda, sehingga Anda bisa tahu tantangan apa yang akan Anda hadapi.
2. Buat Kesan Iklan Secara Personal
Cara melakukan soft selling yang selanjutnya adalah dengan membuat kesan iklan secara personal. Iklan yang dipersonalisasi dipercaya meningkatkan relevansi iklan dan dapat meningkatkan ROI bagi bisnis. Contoh soft selling adalah misalkan saja Anda menjual peralatan bayi, nah dalam iklan tersebut Anda membuat konten manfaat yang akan didapatkan ketika Anda menggunakan peralatan bayi tertentu. Pada akhir konten, Anda dapat menyisipkan produk yang Anda jual.
3. Fokus Untuk Membangun Hubungan dengan Pelanggan
Cara melakukan soft selling yang berikutnya adalah fokus untuk membangun hubungan dengan pelanggan. Bagaimana caranya? Anda bisa tetap terhubung dengan mengirim email kepada pelanggan mengenai diskon atau penawaran terbaru dari merek Anda, atau berikan respon tanggap terhadap pelanggan yang memberikan feedback dan bertanya pertanyaan tertentu terkait produk.
4. Dengar Pelanggan Secara Aktif
Cara melakukan soft selling agar bisnis tetap cuan adalah dengan mendengar pelanggan secara aktif. Dengan mendengar mereka, pelanggan dapat merasa dihargai sehingga reputasi merek Anda menjadi lebih baik. Untuk itu, pastikan Anda memiliki tim customer service agar masukan dari pelanggan bisa ditanggapi secara cepat. Masukan yang baik maupun yang buruk dapat menjadi evaluasi kedepannya untuk bisnis Anda.
5. Ajukan Pertanyaan Kepada Pelanggan
Untuk dapat terhubung dengan pelanggan, cara melakukan soft selling yang ampuh adalah mengajukan pertanyaan kepada pelanggan. Tanyakan kepada mereka hal apa yang perlu diperbaiki dari bisnis Anda dan saran apa yang bisa menjadi masukan bagi bisnis. Pertanyaan ini bisa Anda lakukan dengan survei online, atau membagikan link di media sosial sehingga pengikut Anda dapat melihatnya.
6. Berikan Nilai Pada Produk yang Dijual Tanpa Meminta Pelanggan Untuk Langsung Membeli
Cara melakukan soft selling yang berikutnya adalah dengan memberikan nilai pada produk yang dijual tanpa meminta pelanggan untuk langsung membeli. Misalkan saja, pada konten media sosial Anda, beri tahu pembeli atau calon pelanggan mengenai kelebihan-kelebihan tertentu yang dimiliki oleh produk atau jasa yang Anda jual. Tawarkan produk Anda dengan menonjolkan keuntungan produk, tanpa perlu membandingkan dengan kompetitor di industri Anda.
7. Beri Pelanggan Waktu Untuk Memutuskan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa soft selling membutuhkan jangka waktu yang panjang untuk penjualan. Oleh sebab itu, cara melakukan soft selling adalah dengan memberikan pelanggan waktu untuk memutuskan, baik ia mau membeli maupun tidak. Sebab, soft selling menekankan pada hubungan dengan pelanggan, dan tidak memaksa pelanggan untuk membeli produk Anda saat itu juga.
Baca Juga : Memajukan Bisnis Anda dengan Iklan Google Ads
Contoh Soft Selling
Untuk memahami soft selling lebih lanjut, berikut adalah contoh soft selling yang bisa menjadi gambaran bagi Anda.
Soft selling dapat digunakan untuk meningkatkan customer engagement di media sosial. Nah, mungkin Anda sering mendapati merek-merek baru yang melakukan promosi dengan cara memberikan hadiah atau giveaway dengan syarat dan ketentuan tertentu. Misalkan saja, sebuah produk x ingin meningkatkan jumlah followersnya dengan memberikan giveaway. Syarat yang diberikan cukup sederhana, yaitu tinggal follow akun dan memberikan like dan comment sebanyak-banyaknya. Inilah salah satu dari contoh soft selling yang kita sering temui.
Nah, demikianlah ulasan kali ini mengenai 7 cara melakukan soft selling. Semoga cara di atas dapat membantu Anda untuk meningkatkan penjualan bisnis, ya!. Untuk Anda seller online, Anda bisa bergabung bersama kami di Sahabat Satria dan dapatkan keuntungan menarik dari SAP Express. Semoga bermanfaat ya!