Bisnis Marketing

7 Cara Menentukan Target Audience dan Konsumen Sebelum Anda Berbisnis

target audience

Target audience adalah kelompok orang tertentu yang ingin Anda jangkau dengan saluran media sosial merek Anda. Orang yang menjadi target audience ini biasanya merupakan kelompok yang memang tertarik dengan konten, produk, dan juga layanan Anda. Target audiens dapat Anda tentukan berdasarkan usia, jenis kelamin, pendapatan, lokasi, minat, atau faktor tertentu. Dengan mengetahui target audiens, Anda bisa menyusun strategi pemasaran yang tepat. Jadi, Anda akan lebih mudah dalam menjangkau pelanggan potensial. Baca selengkapnya untuk mengetahui contoh dan cara menentukan target audiens yang tepat untuk bisnis Anda!

Contoh Target Audiens

Setiap perusahaan atau bidang bisnis memiliki contoh target audience yang berbeda. Target market dapat berpusat di sekitar kelompok atau kalangan tertentu. Apakah itu pria, wanita, remaja, atau anak-anak. Umumnya, target market memiliki minat yang sama. Seperti membaca, sepak bola, berlari, dan sebagainya. Berikut adalah beberapa contoh target audience yang dapat diperhatikan:

Baca Juga : Begini Cara Membuat Laporan Penjualan Bagi Pemilik Bisnis

1. Contoh Target Audience Biro Travel

Biro travel umumnya menyasar target konsumen kalangan berusia 30-55 tahun yang sebagian besar adalah wanita (70%) dan pria (30%). Khusus untuk biro travel yang menargetkan B2B atau korporasi, maka target konsumennya adalah staf inventaris, staf supplier, staf ekspor-impor, atau eksekutif yang sering bepergian atau dinas ke luar kota/ luar negeri.

Tidak hanya target tersebut, Anda bisa menyasar kalangan masyarakat yang memiliki keluarga. Biasanya liburan adalah hal yang ditunggu-tunggu keluarga. Anda bisa menawarkan paket liburan dengan harga yang menarik bagi orang tua dan anaknya. 

2. Contoh Target Audience Toko Sepatu Olahraga

Sedangkan, contoh target audience bagi Anda yang memiliki bisnis toko sepatu adalah pria (60%) dan wanita (40%) yang berumur sekitar 18-29 tahun. Target pasar yang paling tepat untuk ditawarkan produk sepatu adalah mereka yang senang tampil fashionable, tapi tidak terlalu mengikuti trend.

Biasanya, target konsumen toko sepatu olahraga juga adalah orang yang loyal pada satu atau dua merek sepatu atletik. Mereka juga menyukai tokoh olahraga tertentu. Nah, jika memang menurut Anda contoh target audience sepatu olahraga di atas, hampir mirip dengan target pasar Anda. Maka, sebaiknya ajak kolaborasi influencer atau atlet olahraga untuk promosi brand Anda di media sosial.

3. Contoh Target Audience Perusahaan Software Akuntansi

Melihat contoh target audience yang pertama, sebuah perusahaan software akuntansi atau Saas (software as a service). Demografi target konsumen adalah laki-laki (65%) dan perempuan (35%). Berada dalam rentang usia antara 35-49 tahun. Perusahaan Software Akuntansi menyasar targeting audience yang memiliki jabatan tinggi di kantornya untuk membeli atau berlangganan software akuntansi. 

Misalnya, manager IT, chief financial officer, akuntan senior, atau pebisnis umumnya. Dalam hal ini, contoh target audience di bidang Saas perlu ditawarkan iklan melalui email yang ditindaklanjuti dengan telepon. Bisa juga menghubungi lewat LinkedIn, kemudian menawarkan demo gratis software akuntansi.

Baca Juga : Cara Menghemat Biaya Produksi dan Manfaatnya dalam Bisnis

Cara Menentukan Target Audiens

Melansir laman Marketing Evolution, langkah-langkah berikut akan membantu Anda mewujudkan audiens target Anda:

1. Analisis Basis Pelanggan Anda dan Lakukan Wawancara Klien

Salah satu cara terbaik untuk menentukan siapa audiens target Anda adalah dengan melihat siapa yang sudah membeli produk atau layanan Anda. Berapa umur mereka, di mana mereka tinggal, apa minat mereka? Cara yang baik untuk mempelajarinya adalah dengan terlibat dalam sosial atau mendistribusikan survei pelanggan.

Anda juga bisa terjun langsung dengan mewawancarai pelanggan atau mendatangi mereka yang telah loyal pada produk atau jasa yang Anda pasarkan. Hal ini tentunya mendapatkan kepercayaan lebih dari mendapatkan perhatian khusus pelanggan secara lebih pribadi.

2. Melakukan Riset Pasar dan Mengidentifikasi Tren Industri

Lihatlah riset pasar untuk industri Anda untuk menentukan di mana ada lubang dalam layanan yang dapat diisi oleh produk Anda. Lihat tren untuk produk serupa untuk melihat di mana mereka memfokuskan upaya, lalu asah lebih jauh nilai unik produk Anda. Hal ini tentunya harus dibarengi dengan kejelian Anda dalam melihat peluang untuk memanfaatkan sorotan besar pada keunikan produk atau layanan Anda. 

Buatlah produk Anda berbeda dan tidak pasaran. Keunikan dan kekhususan tersebut biasanya akan disukai dan diburu pelanggan. Contohnya untuk bisnis makanan online, Anda bisa melakukan riset kebutuhan pelanggan mengenai porsi makanan dan pilihan saus atau packaging produk makanan Anda. Apa yang menjadi tren positif tentu harus tetap Anda cermati, meskipun Anda juga harus tetap pada garis dimana Anda akan meng-highlight keunikan produk Anda yang mungkin saja anti mainstream.

3. Analisis Pesaing

Pemasar dapat belajar banyak dengan melihat pesaing untuk melihat kepada siapa mereka biasanya menjual, dan bagaimana mereka melakukannya. Apakah mereka menggunakan saluran online atau offline? Apakah mereka berfokus pada pembuat keputusan atau pendukung?

Menganalisis pesaing tentu tidak boleh sampai menghabiskan sumber daya yang ada. Cukup perhatikan dan cermati dengan baik tanpa Anda harus secara khusus mengintai apa yang pesaing Anda lakukan setiap harinya. Hal ini harus Anda tekankan jika tidak ingin kehabisan waktu atau tenaga untuk memperhatikan kondisi bisnis pesaing Anda sehingga jadi lalai terhadap bisnis Anda sendiri

4. Buat Persona

Membuat persona adalah cara yang bagus untuk menelusuri segmen spesifik yang membentuk audiens target Anda. Ini sangat membantu jika Anda memiliki produk yang menarik bagi banyak konsumen. Persona memungkinkan Anda menentukan demografi umum, kepribadian, dan kebutuhan konsumen target Anda. 

Persona dibuat berdasarkan data, survei, keterlibatan digital, dan informasi lainnya yang dapat diambil oleh pemasar untuk memberikan pandangan yang lebih lengkap tentang pembeli. Ini mungkin termasuk hobi favorit, acara televisi, publikasi, dan sebagainya. Disarankan agar pemasar mengembangkan antara tiga dan lima persona.

Baca Juga : 7 Contoh Kata-kata Menarik Dalam Promosi Bisnis!

5. Tentukan Siapa Sasaran Audiens Anda

Pasti akan ada konsumen yang dekat dengan target demografis Anda, tetapi tidak akan bertindak berdasarkan pesan. Cobalah untuk lebih spesifik dalam menentukan siapa audiens Anda dan siapa yang bukan. 

Apakah wanita demografis Anda, atau wanita berusia antara 20 dan 40 tahun? Mengetahui hal ini akan membuat tim Anda tidak mencurahkan dana iklan ke segmen yang tidak akan menghasilkan keuntungan. Sehingga Anda juga akan lebih efisien mengatur dana.

6. Terus Merevisi

Saat Anda mengumpulkan lebih banyak data dan berinteraksi dengan pelanggan, Anda akan mendapatkan pemahaman yang semakin akurat tentang audiens target Anda. Berdasarkan informasi tersebut, Anda harus terus mengoptimalkan dan mengasah persona untuk mencapai hasil terbaik.

Tidak boleh merasa cepat puas dengan pencapaian apapun yang Anda dapat. Dalam setiap pencapaian, penting untuk tetap selalu melakukan evaluasi dan revisi atas kekurangan atau kesalahan dalam perjalanan bisnis Anda. Hal ini akan berguna karena sesukses apapun suatu bisnis berjalan, pasti akan ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan agar tidak menghasilkan suatu yang monoton.

7. Gunakan Google Analytics

Google Analytics menawarkan data ekstensif tentang pengguna yang mengunjungi situs Anda. Informasi ini dapat dimanfaatkan untuk menentukan wawasan utama seperti dari saluran mana audiens target Anda berasal atau jenis konten apa yang paling menarik dan terhubung dengan mereka, memungkinkan Anda membuat lebih banyak keputusan berdasarkan data selama proses perencanaan media. 

Meskipun Anda belum terbiasa, cobalah untuk menggunakan data ekstensif ini untuk semakin mengembangkan pundi-pundi bisnis Anda dan memantapkan strategi marketing yang Anda bina.

Demikianlah ulasan mengenai contoh dan cara menentukan target audiens. Untuk pebisnis, hal ini perlu penekanan lebih karena Anda akan bisa mengembangkan strategi yang tepat apabila sudah menentukan target audiens yang tepat. Tentu ini akan berproses seiring dengan jalan yang Anda tempuh langkah demi langkahnya. Anda bisa jadikan ulasan ini rekomendasi mengenai langkah-langkah menentukan target audiens yang paling tepat supaya tidak terjadi kerugian yang tidak diinginkan dalam bisnis terbaik Anda!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *