Seperti sudah menjadi tradisi, kebanyakan orang biasanya sudah memiliki banyak rencana dan anggaran keuangan untuk menjalankan ibadah puasa hingga berlebaran nanti. Meski puasa, mengelola keuangan selama bulan Ramadan tentu masih harus dikontrol karena tak jarang biasanya pengeluaran akan lebih boros. Di bulan Ramadhan, ada banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, terutama saat menjelang hari lebaran nanti.
Perubahan kebiasaan selama bulan Ramadan biasanya akan berdampak dalam pengelolaan keuangan Anda. Meski menjalankan puasa dan mengurangi beberapa aktivitas, seringkali pengeluaran justru membengkak selama bulan Ramadan. Apalagi menjelang hari lebaran. Padahal Anda yang bekerja biasanya mendapatkan Tunjangan Hari Raya. Namun, tak jarang pengeluaran dana masih terasa deras dan besar selama bulan penuh berkah ini. Eits, tak perlu khawatir. Baca selengkapnya untuk mengetahui tips mengatur keuangan selama bulan Ramadhan dalam artikel ini!
Bagaimana Cara Mengatur Keuangan yang Baik di Bulan Ramadhan?
Menghindari masalah keuangan atau menyiasati kondisi boros, maka Anda harus memastikan tetap cermat dalam mengelola keuangan secara teratur dan konsisten sejak awal. Mengapa? Tentu agar pengeluaran tetap terkontrol dan tidak membengkak selama Ramadhan. Sebagai referensi, berikut ini adalah beberapa tips efektif untuk mengelola keuangan di bulan Ramadan agar Anda tidak boros:
- Mengatur Anggaran Belanja
Bulan Ramadhan memungkinkan Anda untuk lebih teratur dalam mengelola anggaran belanja. Berkurangnya aktivitas seperti makan dan minum sepanjang hari karena berpuasa, membuat Anda tidak perlu pusing untuk mengeluarkan uang makan sepanjang pagi hingga siang. Kebutuhan makan selama Ramadhan biasanya terbilang cukup irit asal Anda tidak menghabiskan banyak dana untuk ikut acara buka bersama terus menerus.
Tips mengelola uang selama bulan puasa juga akan berhasil apabila Anda cermat dalam urusan pengeluaran mingguan yang hemat. Jika selama ini pengeluaran mingguan sebesar Rp700 ribu, maka selama bulan puasa tidak ada salahnya untuk menekan pengeluaran tersebut menjadi Rp400 ribu saja. Selisih pengeluaran mingguan ini bisa ditabung untuk persiapan membeli kebutuhan lainnya di rekening bank Anda. Anda juga bisa menyimpan dana ini untuk investasi jangka panjang seperti reksa dana atau instrumen investasi lainnya yang justru akan menguntungkan untuk ekonomi Anda dan keluarga.
- Berbelanja dalam Bentuk Grosiran
Biasanya, di bulan menjelang hari raya, diskon dan berbagai promosi belanja menarik lainnya menjadi salah satu tantangan terbesar yang menanti. Bukan hanya pakaian dan kebutuhan lebaran saja, hampir semua barang komoditi seperti sembako biasanya akan ditawarkan dengan harga yang menarik. Keinginan belanja tentu akan meningkat dengan tajam, apalagi sebelum lebaran para pekerja biasanya akan mendapatkan THR alias Tunjangan Hari Raya.
Sebagai ide yang dilansir dari laman Money Smart, Anda bisa berbelanja sembako dan kebutuhan rumah dalam bentuk grosir. Ukuran paket yang lebih besar biasanya merupakan kesepakatan yang lebih baik. Jadi, usahakan untuk membeli makanan dalam jumlah yang lebih besar yang akan disimpan dengan baik di rumah, seperti sayur dan buah beku, pasta, daging, makanan laut, buncis, rempah-rempah, kacang-kacangan, mie instan, gula, beras, sirup, kue kaleng, maupun minyak goreng.
- Mengatur Budget Belanja Makanan untuk Berbuka dan Sahur
Meskipun selama Ramadhan kita tidak terlalu sering makan dan lebih teratur untuk mengeluarkan dana membeli makanan atau minuman, tetapi perencanaan dana untuk membeli makanan dan minuman tetaplah jadi satu hal yang sangat cerdas untuk dilakukan. Hal ini penting karena kadang di saat lapar, kita seringkali gelap mata dan membeli banyak makanan atau minuman untuk disantap baik saat berbuka atau untuk sahur.
Untuk itu, menyusun menu makan mingguan untuk sahur dan berbuka puasa akan membuat pengeluaran jadi lebih terkontrol dan tidak membuat kantong Anda jebol. Buatlah daftar bahan makanan yang akan dimakan setiap harinya dan belilah sesuai dengan kebutuhan bukan sesuai keinginan, sehingga tidak terjadi pemborosan ataupun kelebihan menimbun bahan makanan yang bisa saja berujung dibuang akibat basi atau tidak termakan. Menyimpan bahan makanan yang awet seperti abon, rendang daging sapi, dan juga makanan kering seperti kering kentang atau menu lainnya juga bisa menjadi pertimbangan yang efisien. Sebelum keluar untuk berbelanja, ada baiknya Anda membuat daftar belanja terlebih dahulu dari rumah, agar pembelian berbagai barang yang tidak Anda butuhkkan bisa dihindari.
- Menyiapkan Anggaran untuk Zakat dan Sedekah
Melansir laman Money Smart, Ramadhan adalah bulan yang penuh spirit of sharing atau semangat untuk berbagi dengan sesama. Salah satu pilar utama dalam Rukun Islam adalah melaksanakan zakat. Disinilah poin utama mengapa Ramadhan sangat identik dengan istilah berbagi. Untuk alasan kebaikan inilah, Anda juga sebaiknya menyiapkan anggaran untuk berzakat atau sedekah selama bulan Ramadhan dengan cermat.
Menyiapkan dana untuk menunaikan zakat fitrah di bulan Ramadan hukumnya penting dan harus dahulukan kebutuhan yang satu ini serta pisahkan dananya sejak awal, beberapa pekan sebelum hari lebaran. Selain itu, sebaiknya Anda juga menyiapkan dana untuk zakat maal di saat bersamaan. Jika kedua kewajiban ini telah disiapkan dengan matang, hati tentu akan lebih tenang dan nyaman dalam menjalankan ibadah puasa hingga menjelang hari Lebaran.
- Kurangi Aktvitas Berbuka Puasa di Luar Rumah
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, budget untuk makanan selama bulan puasa sebaiknya dimanage dengan cermat. Salah satu faktor penting penyebab keborosan selama bulan puasa adalah dana yang keluar cukup besar untuk berbuka puasa di restoran, rumah makan mewah, atau tempat makan selain di rumah.
Namun, berbuka puasa bersama kawan, keluarga, kerabat, atau bahkan client Anda memang dapat menjadi ajang silaturahmi yang baik untuk dilakukan dan juga bisa jadi memberikan Anda keuntungan dalam urusan sosial. Hanya saja, Anda perlu selektif memilih event berbuka puasa mana yang harus Anda hadiri. Anda juga perlu mengatur seberapa sering frekuensi berbuka puasa di luar rumah. Sebisa mungkin batasi aktivitas berbuka puasa seperti ini, misalnya, satu atau dua kali dalam seminggu. Selain itu, memilih tempat berbuka puasa yang sesuai dengan budget juga bisa menekan pengeluaran dengan baik dan efisien.
Menjelang lebaran dan selama bulan puasa, ada baiknya Anda tetap mengatur dan mengelola keuangan Anda dengan cermat dan hati-hati. Meskipun banyak aktivitas pengeluaran uang yang berkurang, namun, kebiasaan yang menimbulkan sifat boros harus ditekan supaya pengeluaran Anda lebih terkontrol dengan baik. Hasilnya, setelah Anda mengikuti tips mengelola keuangan dengan baik selama bulan Ramadhan ini, maka Anda juga bisa menikmati pengeluaran dana yang teratur. Hal ini bisa juga Anda terapkan tidak hanya saat bulan Ramadhan namun setiap bulan selama satu tahun, lho.