Belanja online memang mudah dan menyenangkan. Anda tidak perlu keluar tenaga ekstra untuk berbelanja dan segala yang Anda ingin pesan bisa Anda klik lewat aplikasi marketplace atau eCommerce via handphone di manapun. Namun, bagaimana jika Anda mendapat kiriman paket padahal Anda tidak berbelanja online apapun? Modus ini merupakan tipe penipuan yang marak terjadi.
Pengiriman paket fiktif baik dari dalam maupun luar negeri dengan sistem COD ini bertujuan untuk meminta dibayar atau ditransferkan sejumlah uang yang biasanya cukup besar. Modus penipuan online ini semakin canggih bahkan saat ini seringkali mengatasnamakan pihak-pihak tertentu. Untuk lebih berhati-hati dalam berbelanja online, Anda harus tahu bagaimana ciri-ciri penipuan online dengan sistem COD agar Anda terhindar dari kerugian.
Baca Juga : 7 Hal Wajib yang Harus Anda Tahu Sebelum Transaksi Sistem COD
Apa itu Penipuan Online COD?
Dalam metode pembayaran belanja online ada yang dikenal sistem COD (cash on delivery) atau sistem bayar di tempat, disebut juga pembayaran COD karena payment dilakukan ketika konsumen menerima paket yang dikirim kurir. Sebetulnya menggunakan metode pembayaran COD menguntungkan konsumen, tetapi terdapat juga beberapa oknum-oknum menyalahgunakkan ini untuk menipu.
Penipuan online sebetulnya sudah sejak lama sering terjadi. Namun, kini jumlahnya semakin menjamur dikarenakan masifnya jumlah konsumen yang beralih untuk melakukan jual beli secara digital. Penipuan online COD biasanya dilakukan oleh oknum penipu yang mengatasnamakan sebagai pihak penjual dan menyamar dengan menggunakan akun palsu di media sosial.
Apa Saja Modus Penipuan Online COD?
Saat ini kasus yang marak ditemui dalam sistem jual beli dengan pembayaran cash on delivery ialah penipuan atau penjual palsu hingga modus hipnotis pembeli. Untuk detailnya, beginilah ragam modus penipuan COD belanja online yang harus Anda hindari:
- Pembeli memesan barang pada oknum penjual di media sosial.
- Kurir (kurir palsu atau resmi) datang mengirim paket
- Kurir mengaku paket dipesan salah satu anggota keluarga
- Kurir menyatakan paket dipesan dengan pembayaran COD
- Anggota keluarga yang menerima paket percaya dan membayar sejumlah yang diminta kurir
- Ketika paket dibuka, paket tersebut palsu dan berisi koran, kertas, atau barang tidak berguna lainnya yang tidak dipesan oleh konsumen.
- Modus lainnya ialah pelaku menghipnotis korban atau pembeli saat sedang bertransaksi jual beli COD. Dimana uang yang diminta untuk pembayaran paket palsu ini bernilai ratusan hingga jutaan rupiah. Karena dihipnotis, pembeli atau korban menyerahkan begitu saja uang kepada penipu.
Baca Juga : Begini Tips COD Bagi Pembeli yang Penting Anda Perhatikan!
Cara Mengatasi Penipuan Online COD
Beragamnya modus penipuan zaman sekarang dengan tujuan untuk memperkaya diri sendiri dengan cara tidak benar tentu harus kita hindari. Berikut ini cara menghindari penipuan online COD yang dapat berguna bagi Anda dan keluarga di rumah, termasuk bila kasusnya tidak memesan apapun, tetapi mendapat kiriman paket. Mari kita cek!
1. Periksa nama dan nomor telepon yang tertera di paket
Mulai saat ini Anda harus lebih cermat dan berhati-hati apabila menerima paket. Cek nama dan nomor telepon penerima serta info mengenai penjual yang melekat pada paket. Cek nama, alamat, dan nomor telepon ini berguna yakni saat jika ada kejanggalan, misalnya nama tidak sesuai, maka patut dicurigai dan hindari langsung membayar sejumlah dana.
Periksa juga nama atau nomor telepon pengirim serta informasi jasa pengiriman. Bila nomor telepon tidak dapat dihubungi, atau bukan jasa kurir yang biasa dipakai untuk pengiriman barang, Anda wajib berhati-hati atau tolak barang yang dikirimkan tersebut.
2. Konfirmasi ke anggota keluarga
Dalam hal ini, seluruh anggota keluarga harus paham dan saling waspada. Apabila ada paket apapun yang datang, dan meminta sejumlah uang dengan sistem COD, Anda harus saling konfirmasi agar terhindar dari penipuan. Begitupun jika ada anggota keluarga di rumah yang belanja online. Anda harus saling memberitahu satu sama lain, bahwa ada pemesanan barang dengan sistem pembayaran di awal atau COD, sehingga tidak terjadi miskomunikasi.
Misalnya, kiriman paket atas nama salah satu anggota keluarga, sebaiknya konfirmasi kebenarannya sebelum menerima paket. Hindari langsung percaya begitu saja dengan membayar uang pada pengirim paket. Bila ternyata tidak membeli barang apapun secara online, tetapi dapat kiriman paket dan harus membayar, berarti sudah jelas Anda terkena modus penipuan online COD.
Baca Juga : Ketahui Cara Mengembalikan Barang COD, Sangat Mudah!
3. Berani menolak dan kembalikan barang
Jika ada kejanggalan pada identitas yang tertera di paket, dan Anda sudah mendapat konfirmasi lengkap dari keluarga bahwa tidak ada pembelian online COD, maka Anda harus berani menolak paket tersebut. Katakan tidak untuk menerima paket, apalagi memberi uang. Kembalikan barang dengan sopan, kecuali bila kurir memaksa, maka Anda bisa mengambil tindakan melapor ke perusahaan jasa pengiriman maupun pihak berwajib atau polisi. Selain itu, di situs belanja online terpercaya, Anda dapat menemukan salah satu fitur yang cukup bagus yaitu opsi pengembalian barang. Dengan fitur ini, Anda bisa dengan mudah menolak kiriman paket yang datang dari kurir dan mengatakan jika Anda tidak pernah melakukan pesanan apapun
4. Gunakan pembayaran di awal
Belanja online dengan metode pembayaran di awal, seperti terhubung ke dompet digital lebih disarankan ketimbang COD. Ini agar memudahkan Anda mengembalikan barang penipuan yang tidak sesuai dengan pesanan.
5. Pilih situs belanja online yang terpercaya
Situs belanja online atau e-Commerce yang memiliki rekam digital bagus pada umumnya punya sistem keamanan berlapis atau lebih canggih. Mulai dari keamanan data konsumen, pembayaran, pengiriman, sampai selektif dalam menyaring mitra atau toko online. Pilih yang terpercaya dan punya kredibilitas bagus agar Anda mudah terhindar dari penipuan belanja online COD.
6. Buang bungkus paket dengan benar
Kardus atau bungkus paket biasanya tertera resi yang berisi data pribadi penerima, seperti nama, nomor telepon, dan alamat lengkap. Untuk lebih berhati-hati lagi, hindari membuangnya dengan data yang masih tertempel di kardus/bungkus paket, karena hal ini bisa disalahgunakan oknum untuk penipuan online COD.
Buang bungkus paket dengan cara menyobek atau menggunting kardus hingga menjadi bagian kecil atau bukalah tempelan resi pengiriman yang tertempel di bungkus paket sehingga identitas Anda tidak dapat terbaca. Saat ini, Anda juga harus mewaspadai modus penipuan paket atau hadiah palsu dari luar negeri yang ujung-ujungnya meminta transfer uang. Berikut ini modus dan ciri-ciri penipuan online COD berupa paket dari luar negeri.
Baca Juga : Cara Kirim Paket COD Tanpa Marketplace, SAP Express Solusinya
Ciri ciri Penipuan Modus Pengiriman Paket dari Luar Negeri
Bagi Anda yang senang belanja online yang bersifat impor, harap waspada dengan modus penipuan baru, yakni kiriman paket dari luar negeri. Modus ini adalah dengan meminta transfer biaya clearance (biaya bea masuk dan biaya administrasi lainnya) agar pengiriman barang dari luar negeri dapat berjalan lancar.
Perlu diketahui bahwa bea masuk dan pajak umumnya tidak termasuk dalam harga barang yang Anda ingin beli saat belanja online dari luar negeri. Kecuali dinyatakan secara spesifik dalam deskripsi toko online tersebut. Hal ini dapat menjadi sasaran empuk dimana penipu dapat melancarkan aksinya. Ketika Anda tidak merasa memesan barang apapun, tetapi mendapat hadiah atau paket dari luar negeri, bisa jadi Anda sudah terjerat kasus penipuan online paket dari luar negeri.
Lebih dari itu, Anda juga harus sangat waspada saat Anda berniat belanja barang impor di toko online atau e-commerce luar negeri karena saat ini banyak penjual online bodong yang banyak memanfaatkan kesempatan untuk menipu konsumen dengan modus penyamaran. Modus penipuan online berupa kiriman paket palsu dari luar negeri dapat dilihat dalam detail sebagai berikut:
- Penipu umumnya terdiri dari dua pihak atau lebih. Satu pihak akan melakukan pendekatan terhadap target (konsumen) dengan mengiklankan barang yang terlihat sangat meyakinkan, dan satu lagi bertindak sebagai kurir atau petugas ekspedisi palsu.
- Penipu mengirimkan paket dan resi palsu kepada korban (konsumen).
- Paket akan dinyatakan sudah tiba di Indonesia, tetapi kurir palsu tidak dapat mengirim barang karena butuh pembayaran clearance berupa biaya bea masuk dan biaya administrasi lainnya yang harus ditanggung konsumen.
- Korban akan diminta transfer sejumlah uang ke akun penipu untuk membayar biaya clearance tersebut sehingga barang dijanjikan akan tiba kepada konsumen.
- Setelah mendapatkan uangnya, penipu biasanya tidak mengirimkan barang yang dipesan, atau dalam beberapa kasus, penipu tetap mengirimkan paket namun dalam kondisi yang tidak sesuai alias paket palsu. Setelahnya, penipu menghilang atau sudah tidak dapat dihubungi.
Tips Mengatasi Penipuan Paket dari Luar Negeri
Hampir mirip dengan penipuan online COD, dilansir dari laman Europol atau organisasi keamanan Eropa, penipuan online pengiriman paket luar negeri dapat dihindari dengan cara berikut ini:
1. Bagi Pengusaha Bisnis Online
- Pastikan semua karyawan Anda mengetahui masalah penipuan yang memengaruhi atau mengatasnamakan toko online.
- Tetap up to date pada jenis penipuan pembayaran yang memengaruhi bisnis dan siapkan cara atau teknologi terkini pada aplikasi Anda untuk mendeteksi adanya penipuan online yang mengatasnamakan toko online Anda. Biasanya, organisasi pembayaran internasional Anda akan memiliki detail tentang jenis penipuan pembayaran.
- Kenali pelanggan Anda agar dapat memverifikasi pembayaran mereka dengan lengkap dan menyeluruh.
Baca Juga: Agar Aman Bertransaksi, Yuk Perhatikan Tips COD Bagi Penjual Berikut Ini!
2. Bagi Pembeli/Konsumen Paket Online
- Hindari untuk mengirimkan nomor kartu, PIN, atau informasi kartu pembayaran lainnya kepada siapa pun melalui email.
- Hindari untuk mengirim uang kepada siapa pun yang tidak Anda kenal.
- Selalu simpan semua dokumen yang berhubungan dengan pembelian online Anda dan hindari membuangnya secara sembarangan.
- Minta bukti konkret dan biaya clearance ditanggung pengirim
- Resi pengiriman sebetulnya dapat dilacak di situs resmi jasa pengiriman. Maka, Anda dapat memantaunya sebelum melakukan transfer. Apakah benar resi yang dikirim penipu sama dengan resi aslinya. Jika tidak sama, maka sudah jelas Anda terjerat penipuan.
- Bila sudah terlanjur mentransfer uang, laporkan kejadian penipuan ini ke call center bank agar dapat ditindaklanjuti, seperti pemblokiran rekening.
- Lebih baik pilihlah situs belanja online yang sudah pasti dan memiliki jaringan yang aman, seperti amazon, alibaba, dan eBay. Situs belanja online tersebut sudah punya nama besar dan sering digunakan belanja online.
Berbelanja online dengan sistem COD memang sedang marak terjadi karena memiliki banyak keuntungan bagi konsumen. Namun, penipuan online tak pandang bulu dan dapat menjerat siapapun yang kurang waspada saat berbelanja online maupun menerima paket dari luar negeri.
Penipu akan melakukan berbagai cara untuk mengelabui para korban dengan tujuan mengeruk keuntungan haram dari uang para korban. Oleh karena itu, pertebal jaring keamanan diri Anda agar terhindar dari penipuan atau kejahatan cyber. Semoga ulasan ini bermanfaat dan kini Anda harus makin waspada dan berhati-hati sebelum berbelanja!
1 Comment