Logistik

Mengenal Hub Pengantaran Logistik dan Cara Kerjanya

hub pengantaran logistik adalah

Pernah nggak sih kamu lagi mantengin status pengiriman barang saat melakukan cek resi, lalu muncul tulisan “tiba di hub pengantaran logistik”? Rasanya seneng banget ya berasa paket udah deket! Tapi, sebenernya hub itu maksudnya apa sih?

Nah, kalau kamu penasaran kenapa status itu sering muncul dan apa peran pentingnya di balik pengiriman barang, yuk baca artikel ini sampai habis. Kita bakal kupas tuntas soal hub pengantaran logistik dengan cara yang mudah dimengerti!

Apa itu Hub Pengantaran Logistik?

Hub pengantaran logistik adalah sebuah titik pusat atau lokasi strategis dalam jaringan logistik yang digunakan untuk menerima, menyortir, menyimpan sementara, dan mendistribusikan barang ke tujuan akhir atau ke hub lainnya. Dalam bahasa sederhana, hub ini seperti “terminal transit” untuk barang sebelum dikirim ke lokasi selanjutnya.

Contoh: Misalnya, sebuah perusahaan e-commerce punya gudang utama di Jakarta. Barang-barang dikirim dari berbagai penjual ke hub logistik ini, lalu disortir dan didistribusikan ke hub-hub regional di Surabaya, Medan, atau Makassar sebelum dikirim ke alamat pelanggan.

Analogi: Kalau kamu pernah naik pesawat dengan transit, bandara tempat kamu transit itu semacam “hub”. Kamu tidak tinggal di sana, tapi dari sana kamu bisa lanjut ke banyak tujuan lain. Nah, begitu juga dengan barang dalam sistem logistik.

Fungsi Utama Hub Pengantaran

Berikut adalah fungsi dan manfaat utama hub pengantaran dalam sistem logistik:

1. Tempat Kumpul dan Sortir Barang

Fungsi utama hub adalah sebagai titik kumpul untuk semua barang yang sedang dalam proses pengiriman. Paket dari berbagai pengirim dan daerah akan dikumpulkan di hub ini, lalu disortir berdasarkan tujuan akhirnya. Nah, proses sortir ini penting banget supaya barang kamu nggak nyasar atau ketukar. Jadi misalnya ada 100 paket ke arah Jakarta, mereka akan dikumpulkan dalam satu grup dan dikirim bareng.

2. Mengoptimalkan Rute Pengiriman

Hub membantu banget dalam menentukan rute paling efisien buat pengiriman. Jadi daripada satu kurir harus ambil barang dari banyak tempat, semuanya dikumpulkan di satu hub dulu, lalu dikirim sekaligus sesuai rute tujuan. Ini bikin waktu pengiriman jadi lebih cepat dan biaya operasional lebih hemat, karena nggak perlu kirim satu-satu secara terpisah.

3. Memecah Pengiriman Jarak Jauh Jadi Lebih Efisien

Kalau kamu pesan barang dari luar kota atau luar pulau, biasanya barang nggak langsung dikirim ke alamat kamu dari titik awal. Nah, di sinilah peran hub sebagai “titik istirahat” barang sebelum melanjutkan perjalanan. Jadi barang kamu bisa mampir dulu ke hub kota besar terdekat, baru nanti lanjut dikirim ke kotamu. Ini bikin proses pengiriman jadi lebih terstruktur.

4. Mempermudah Pelacakan dan Update Status

Salah satu alasan kenapa kamu sering lihat status kayak “tiba di hub” atau “keluar dari hub” di aplikasi pengiriman, itu karena hub jadi titik kontrol penting. Setiap kali paket sampai atau meninggalkan hub, sistem akan mencatat dan meng-update statusnya secara otomatis. Jadi, kamu bisa tahu posisi terakhir barang kamu ada di mana dengan lebih akurat.

5. Mendukung Operasi Logistik dalam Skala Besar

Untuk perusahaan logistik atau e-commerce besar, mengelola ribuan bahkan jutaan paket per hari jelas butuh sistem yang rapi. Nah, hub ini jadi kunci utama buat menjaga semua pengiriman tetap teratur. Tanpa hub, proses pengantaran bisa jadi berantakan dan rawan keterlambatan. Dengan adanya hub, semuanya bisa dijalankan secara terorganisir dan skalanya bisa diperbesar dengan lebih mudah.

Cara Kerja Hub Pengantaran Logistik

Berikut cara kerja hub pengantaran logistik pada jasa pengiriman:

1. Barang Diterima di Hub

Pertama, barang-barang dari berbagai pengirim dikirim ke hub terdekat. Biasanya ini adalah gudang besar atau pusat distribusi. Di sinilah semua paket dari berbagai kota atau wilayah berkumpul.

2. Proses Penyortiran (Sortir Barang)

Setelah barang sampai, tim di hub (kadang dibantu sistem otomatis) akan menyortir paket berdasarkan tujuan akhirnya. Misalnya: paket tujuan Jakarta Timur dikumpulin bareng, yang ke Bandung dikumpulin di grup lain. Sortir ini bisa berdasarkan kota, kecamatan, atau bahkan kode pos.

3. Pengumpulan Barang

Setelah disortir, paket-paket yang searah atau dalam satu zona dikumpulkan atau digabung dalam satu pengiriman. Tujuannya biar lebih hemat dan efisien, jadi nggak perlu kirim satu-satu. Misalnya, satu truk bisa bawa ratusan paket yang semuanya dikirim ke kota yang sama.

4. Pengiriman ke Hub Berikutnya atau Langsung ke Tujuan

Nah, dari sini ada dua kemungkinan. Kalau paketnya masih harus menempuh jarak jauh, dia akan dikirim ke hub regional atau nasional berikutnya. Tapi kalau udah dekat tujuan, biasanya langsung dikirim ke kurir lokal untuk langsung diproses antar ke alamat kamu.

5. Paket Diserahkan ke Kurir Lokal (Last Mile Delivery)

Setelah sampai di hub terakhir (yang paling dekat sama alamat penerima), paket akan diserahkan ke kurir lokal. Nah, ini tahap “last mile” atau jarak terakhir yang seringkali paling menantang karena menyangkut jalan kecil, lokasi susah dicari, atau alamat yang kurang jelas.

6. Paket Diterima oleh Penerima

Setelah semua proses di atas dilalui, akhirnya barang kamu sampai di tanganmu dengan selamat!

Di balik semua proses ini, banyak banget teknologi yang dipakai: mulai dari barcode scanning, sistem pelacakan real-time, otomatisasi penyortiran, sampai AI yang bantu optimasi rute pengiriman. Jadi walaupun kelihatan simpel dari luar, sebenernya di balik layar prosesnya cukup canggih.

Jenis-jenis Hub Logistik

Hub Logistik terbagi menjadi 5 jenis, diantaranya adalah:

1. Hub Regional (Regional Hub)

Hub Regional adalah hub yang melayani satu wilayah atau provinsi tertentu. Biasanya hub jenis ini menerima barang dari berbagai kota di sekitarnya, lalu mendistribusikan ke tujuan akhir yang masih dalam satu kawasan.

Contoh: Hub logistik untuk wilayah Jawa Barat yang ngatur pengiriman ke Bandung, Bogor, Sukabumi, dll.

2. Hub Nasional (National Hub)

National Hub adalah jenis hub yang punya cakupan lebih luas dan berfungsi sebagai pusat transit utama tingkat nasional. Di sini, barang-barang dari berbagai daerah dikumpulkan dan disortir untuk kemudian dikirim ke hub regional atau langsung ke tujuan jauh.

Contoh: Hub besar di Jakarta yang jadi pusat utama pengiriman nasional dari dan ke seluruh Indonesia.

3. Cross-Docking Hub

Cross Docking Hub merupakan tipe hub yang gak punya gudang penyimpanan lama. Barang yang datang langsung dipindahkan (di-cross-dock) ke kendaraan pengiriman berikutnya. Jadi nggak ada penyimpanan, cuma transit sebentar doang. Cocok untuk pengiriman cepat atau barang yang nggak butuh disimpan lama, seperti makanan segar.

4. Fulfillment Hub (atau Fulfillment Center)

Fulfillment center biasa dipakai oleh e-commerce. Di sini bukan cuma sortir dan kirim barang, tapi juga ada proses penyimpanan, pengepakan, bahkan pelabelan. Jadi semua pesanan online diproses dari sini.

Contoh: Gudang Shopee, Tokopedia, atau Blibli yang menangani order dari A sampai Z.

5. Last-Mile Hub (Hub Pengantaran Akhir)

Last mile hub merupakan hub kecil yang jadi titik terakhir sebelum barang dikirim ke alamat penerima. Biasanya terletak dekat permukiman atau kawasan kota. Di sini barang diserahkan ke kurir lokal untuk diantar ke rumah kamu.

Contoh: Drop center J&T, SiCepat, atau Anteraja di wilayah perumahan/kecamatan.

Apa Maksud Paket Anda Sudah Tiba di Hub Pengantaran?

Tiba di hub pengantaran logistik artinya paket kamu sudah sampai di pusat sortir atau transit logistik sebelum dikirim ke lokasi berikutnya. Biasanya, dari hub ini paket akan segera dikirim ke kota tujuan atau langsung ke kurir yang mengantar ke rumah kamu.

Berapa Lama Paket di Hub Pengantaran?

Lama waktu paket berada di hub pengantaran biasanya antara beberapa jam hingga 1–2 hari. Di tahap ini, paket kamu sedang disortir dan dipersiapkan untuk dikirim ke tujuan selanjutnya. Namun, kalau sedang ada lonjakan pengiriman seperti saat promo besar, libur nasional, atau cuaca buruk, paket bisa tertahan sedikit lebih lama.


Jadi, bisa dibilang hub pengantaran logistik itu adalah titik penting yang bikin proses kirim-mengirim barang jadi lebih cepat, rapi, dan efisien. Mulai dari sortir paket, nyimpan sementara, sampai ngatur rute pengiriman, semuanya lewat “hub” ini dulu. Tanpa sistem ini, mungkin paket yang kita tunggu-tunggu bisa nyasar entah ke mana.

linkedin.com/in/pandyandi/
Seorang SEO & Performance Marketing Supervisor di SAPX Express. Dengan pengalaman digital marketing sejak tahun 2020, Pandy sudah memberikan Impact ke berbagai bisnis untuk menghasilkan lebih dari 220 ribu lead dari berbagai media digital, mendatangkan lebih dari 20 juta visitor/klik dari Google tanpa iklan, dan memperkuat branding di mesin pencari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *