Dalam bisnis yang penuh persaingan, pengelolaan persediaan menjadi salah satu faktor utama yang dapat berdampak pada keuntungan perusahaan Anda. Perputaran persediaan, atau sering disebut inventory turnover adalah indikator yang sangat relevan untuk mengukur tingkat efisiensi perusahaan dalam mengelola persediaan. Pada artikel ini, kami akan mengulas lebih mengenai fungsi, rumus, serta cara untuk meningkatkan inventory turnover.
Apa yang dimaksud dengan Inventory Turnover?
Pertama-tama, kita pahami terlebih dahulu apa itu inventory turnover. Inventory turnover adalah suatu perbandingan yang berguna untuk mengukur sejauh mana efektivitas penjualan berdasarkan jumlah persediaan yang dimiliki oleh bisnis Anda. Rasio ini berguna untuk memahami seberapa sering produk persediaan terjual dalam suatu periode tertentu.
Selain itu, kegunaan dari inventory turnover adalah membantu dalam mengevaluasi kinerja perusahaan Anda dengan standar industri. Apabila rasio ini rendah, itu menunjukkan adanya penjualan yang kurang baik dan persediaan yang terlalu besar. Pada idealnya, rasio perputaran akan menghasilkan angka yang tinggi, menunjukkan performa penjualan yang kuat.
Fungsi Inventory Turnover
Menghitung inventory turnover adalah hal yang krusial dalam menjalankan manajemen persediaan dengan efisien. Berikut beberapa fungsi dari inventory turnover yang dapat bermanfaat untuk perusahaan, yaitu sebagai berikut;
Baca Juga : 6 tipe-tipe gudang dan fungsinya, Wajib Simak!
1. Mempermudah Pengambilan Keputusan
Fungsi pertama dari inventory turnover adalah membantu perusahaan dalam mengambil keputusan yang lebih baik dalam mengelola persediaan. Dengan mengetahui sejauh mana persediaan bergerak, perusahaan dapat mengidentifikasi produk yang mengalami kendala dalam penjualan dan mengambil langkah yang diperlukan untuk mengatasi situasi tersebut. Contohnya, apabila terdapat produk dengan perputaran yang lambat, perusahaan dapat melaksanakan promosi atau tawaran khusus guna meningkatkan penjualannya.
2. Mengukur Key Performance Indicator
Fungsi selanjutnya dari inventory turnover adalah bahwa hal ini dapat berperan sebagai salah satu indikator kinerja utama (Key Performance Indicator/KPI) dalam bidang penjualan. Dengan menghitung perputaran persediaan, perusahaan dapat menilai apakah hasil penjualannya sudah mencapai target yang telah ditetapkan atau masih ada kekurangan.
3. Menghemat Pengeluaran
Dengan meningkatkan inventory turnover, perusahaan dapat mengurangi pengeluaran yang terkait dengan persediaan barang. Apabila inventory turnover rendah, barang akan tetap tertimbun di gudang, yang pada gilirannya akan menyebabkan biaya penyimpanan melonjak. Dengan demikian, melalui peningkatan inventory turnover, perusahaan dapat meminimalkan biaya penyimpanan dan lebih efisien dalam memanfaatkan ruang gudang.
Rumus Menghitung Inventory Turnover
Rumus untuk menghitung inventory turnover adalah sebagai berikut:
Inventory Turnover = Penjualan Bersih / Rata-rata Persediaan
Catatan:
- Penjualan bersih adalah total pendapatan dari penjualan setelah dikurangi dengan retur dan potongan.
- Rata-rata persediaan adalah nilai rata-rata persediaan selama periode tertentu.
Cara Meningkatkan Rasio Inventory Turnover
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan tingkat inventory turnover, yaitu antara lain;
1. Meningkatkan Perputaran Stok Barang
Perkiraan permintaan sangat penting karena dapat mempercepat perputaran stok barang. Kualitas perkiraan tersebut menjadi kunci. Cara yang dapat dilakukan mencakup mengikuti tren, memantau perubahan di pasar, serta mengevaluasi data penjualan dari tahun-tahun sebelumnya.
Penerapan sistem yang tepat akan mendukung penciptaan perkiraan yang lebih akurat. Ini akan memungkinkan pelaku bisnis untuk dengan mudah menggabungkan manajemen stok dengan data penjualan, sehingga menghasilkan perkiraan yang lebih tepat dan dapat diandalkan di masa yang akan datang.
2. Mengatur Ulang Strategi
Penting untuk merancang ulang strategi penjualan agar penjualan terus meningkat. Strategi penjualan yang cocok perlu dievaluasi kembali untuk meningkatkan inventory turnover. Melakukan riset tambahan dan menyesuaikan strategi penjualan dengan bisnis yang sedang dijalankan adalah langkah yang dapat diambil. Berikut beberapa alternatif yang dapat dipertimbangkan:
- Menerapkan penjualan yang bersifat mengusulkan kepada pelanggan.
- Memberikan pelatihan kepada staf untuk melakukan penjualan tambahan dan penjualan bersama.
- Mengidentifikasi faktor kunci keberhasilan dari bisnis lain dalam hal penjualan dan menerapkannya dalam bisnis Anda.
- Mengetahui hambatan-hambatan dalam penjualan dan mencari solusinya bersama tim.
3. Ketahui Usia Produk dan Kurangi Stok yang Usang
Agar dapat meningkatkan inventory turnover, nah inilah saatnya untuk menghilangkan produk yang sudah lama tersimpan di gudang. Produk yang sudah lama bisa mengakibatkan kerugian karena menghasilkan stok berlebih. Dalam hal ini, pentingnya melaporkan usia stok atau stock aging akan membantu mengukur perputaran setiap barang dengan lebih tepat. Hal ini akan membantu pengusaha untuk lebih fokus pada manajemen barang yang memiliki perputaran stok yang lebih lambat.
Baca Juga : Mengenal Apa Itu Inventory Control, Tugas, dan Fungsinya
4. Ubah Strategi Penentuan Harga Produk Anda
Menentukan harga produk bukanlah tugas yang sederhana. Ada banyak aspek yang harus dipertimbangkan untuk memastikan peningkatan volume penjualan. Ini melibatkan proses ulasan, analisis, dan penerapan berbagai strategi penetapan harga.
5. Perbaiki Kategori atau Pengelompokkan Produk Anda
Kelompokkan produk dengan baik agar pelanggan dapat dengan lebih mudah menemukannya. Jika pengaturan produk tidak teratur, ini dapat berdampak negatif pada penjualan. Penting untuk diingat bahwa jika pelanggan merasa kebingungan saat mencari produk, mereka mungkin akan enggan kembali ke toko, baik itu toko fisik atau toko online. Pastikan pelanggan dapat dengan mudah menemukan produk yang mereka cari. Berikan informasi yang jelas tentang lokasi penempatan barang.
Bagaimana Inventory Turnover yang Baik?
Dalam beberapa sektor, seperti industri makanan cepat saji, diharapkan memiliki tingkat perputaran persediaan yang tinggi karena barang-barangnya cenderung cepat kadaluarsa. Sebaliknya, pada bisnis yang menjual produk bernilai tinggi, tingkat perputaran persediaan yang lebih rendah mungkin lebih diterima karena penjualannya memerlukan waktu yang lebih lama.
Namun, sangat penting untuk mencapai keseimbangan yang tepat. Tingkat perputaran persediaan yang terlalu tinggi bisa mengindikasikan bahwa Anda sering kehabisan stok, yang bisa mengecewakan pelanggan. Di sisi lain, tingkat perputaran persediaan yang terlalu rendah dapat menghasilkan biaya penyimpanan yang tinggi.
Untuk mencapai tingkat perputaran persediaan yang optimal, Anda harus mengawasi stok secara cermat, mengikuti perkembangan pasar, dan memastikan bahwa strategi manajemen persediaan Anda sesuai dengan jenis bisnis yang Anda jalankan.
Demikianlah ulasan kali ini mengenai inventory turnover yang perlu Anda ketahui. Dengan memahami konsep ini dan mengikuti cara-cara untuk meningkatkannya, Anda dapat meningkatkan profitabilitas dan efisiensi bisnis Anda. Semoga bermanfaat ya!