Penipuan jual beli online sekarang kerap kali terjadi dan banyak korban merasa dirugikan atas hal tersebut. Untuk modusnya pun beragam dari mulai menjual dengan harga yang terlampau murai sampai dengan penipuan melalui COD.
Apa Modus Penipuan Jual Beli Online?
Penipuan jualan online memiliki modus yang beragam dan terkadang dibumbui dengan berbagai macam trik untuk membuat korbannya percaya pada yang diinstruksikan oleh si pelaku. Lalu inilah beberapa macam modus penipuan online!
1. Pencucian Uang
Penipuan jualan online di instagram dapat terjadi pada siapa saja. Biasanya modus ini dilakukan oleh pihak ketiga yang seolah-olah seperti halnya penjual. Dimana nantinya, penipu ini akan menggiring korban untuk melakukan transaksi kepada penjual asli.
Baca Juga : Waspada, Begini Ciri-ciri Penipuan Paket Luar Negeri yang Perlu Anda Tahu!
Namun, hal tersebut akan diakui sebagai uang dari pelaku. Sehingga korban yang sudah mengeluarkan uang akan merasa kerugian karena sudah mengirimkan uang. Akan tetapi, barang yang dipesan tidak kunjung datang.
Sementara penjual akan mendapatkan keuntungan karena mendapatkan dari barang yang dijualnya, sementara penipu akan mendapatkan keuntungan dengan menerima barang tanpa harus mengeluarkan uang sepeserpun.
2. Barang Murah
Penipuan jualan di Instagram juga sering menggunakan barang-barang dengan harga yang cukup tidak masuk akal karena terbilang murah bahkan dari harga pasar. Misalnya, produk sweater brand b pada umumnya mulai dari Rp 150.000, tetapi ada penjual yang menawarkan Rp 50.000 dengan produk yang sama.
Tentu jika begitu, kamu perlu waspada. Pasalanya, itu bisa saja penipuan. Harga ini tentu akan sangat menggiurkan, bukan? Sekalipun toko mengadakan diskon, biasanya tidak akan mendapatkan potongan sebanyak itu.
3. Pencurian Data Melalui Transaksi Belanja
Contoh kasus penipuan jual beli online selanjutnya yaitu bisa saja dari pencurian data melalui transaksi belanja yang kamu lakukan. Dengan begitu, hati-hatilah dalam memberikan informasi data pribadi maupun foto selfie beserta kartu identitas.
Modus ini biasanya dilakukan oleh penipu dengan menyamar sebagai seorang pembeli dan berencana untuk membeli sesuatu di toko online. Akan tetapi, ia berpura-pura merasa ketakutan atau khawatir akan tertipu.
Sehingga ia akan meminta mengirimkan foto lengkap dengan kartu identitas dari penjual. Biasanya, setelah itu penipu akan bertanya mengenai OTP. Jika hal tersebut kamu berikan kepada pelaku maka data akan sepenuhnya diakses oleh penipu. Dengan begitu, apabila menemukan pembeli yang meminta data diri dan foto selfi atau bahkan OTP sebisa mungkin untuk mengabaikannya.
4. Biaya Tambahan
Biasanya contoh penipuan dalam jual beli ini dilakukan setelah pembeli mentransfer uangnya kepada pelaku. Setelah itu, penjual akan menghubungi kembali pembeli dan menjelaskan bahwa biaya yang tercantum dalam platform atau marketplace tidak valid. Sehingga harus membayar biaya tambahan untuk pengirimannya. Meskipun ada yang memang beneran dan ada pula yang memang menipu. Sehingga kasus seperti ini masih menjadi perdebatan. Akan tetapi, untuk menghindarinya, kamu dapat bertanya atau konfirmasi mengenai biaya dari produk yang hendak kamu beli tersebut kepada penjual. Sekalipun nanti memang benar ada biaya tambahan, maka itu ditanggung penjual karena di awal kamu sudah melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada penjual.
5. COD
Untuk kasus satu ini biasanya nanti kamu akan tiba-tiba menerima paket dengan sistem cash on delivery. Padahal kamu tidak membeli atau memakai apapun dari online. Dengan begitu, kamu perlu curiga karena bisa jadi ini adalah modus penipuan.
Apa Ciri-Ciri Penipuan Online Melalui Media Sosial?
Untuk dapat terhindar dari penipuan online, maka tidak ada salah untuk mengenali ciri-ciri berikut ini. Sehingga nantinya kamu akan jauh lebih mudah dalam menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
1. Feed Mencurigakan
Ciri pertama yang dapat kamu kenali yaitu dari penampilan feed dari instagram yang mereka upload. Terutama jika kualitas fotonya buruk atau seperti mengupload foto hasil dari screenshot. Selain itu, kolom komentar nya pun tidak aktif. Banyak contoh kasus jual beli online dan penyelesaiannya malah tidak jelas atau bahkan tidak menemukan titik terang karena hal seperti ini.
2. Followers Palsu
Tentu kita akan lebih percaya kepada akun Instagram atau online shop yang memiliki follower atau pengikut banyak, bukan? Namun, sayangnya hal tersebut juga bukanlah satu-satunya jaminan bahwa online shop tersebut memang memiliki kredibel yang tinggi. Pasalnya, di era yang sekarang banyak para penjual yang memanfaatkan jasa jual follower yang isinya hanya akun pasif. Apabila kamu melihat akun Instagram dengan jumlah follower tetapi interaksinya tidak sebanding, berarti perlu tanda tanya dan patut untuk dihargai.
3. Harga yang Tidak Masuk Akal
Kasus jual beli online terbaru yaitu dengan memasang harga produk jauh lebih murah daripada harga pasarannya. Hal ini bisa jadi mendapatkan banyak sorotan, terutama jika yang dijualnya adalah barang atau brand terkenal. Jika seperti ini, kamu perlu hati-hati karena bisa jadi produk adalah palsu atau malah nantinya produk tidak dikirim.
4. Sering Berganti Nama
Ciri selanjutnya yaitu akun yang sering kali mengubah-ngubah nama. Untuk mengetahuinya, coba untuk klik titik tiga yang berada di kanan atas, kemudian klik akun. Setelah itu, pilihlah tentang akun ini.
Setelah itu, klik ‘’Nama Pengguna Sebelumnya’’. Dari sinilah kamu akan mengetahui nama akun tersebut sebelum-sebelumnya. Apabila banyak perubahan nama, maka sebaiknya untuk membeli produk di tempat lain saja.
Apakah Penipuan Jual Beli Online Bisa Dipidana?
Jawaban atas pertanyaan ini yaitu, iya. Hal tersebut dapat dikenakan pidana sesuai dengan aturan. Dimana pasal penipuan jual beli online ini diatur secara baik dalam KUHP lama dan masih berlaku sampai dengan sekarang. Selain itu, RKJUP 2022 pun telah mendapatkan persetujuan dari DPR maupun presiden dan mulai terhitung sejak tanggal diundangkannya.
Cara Melaporkan Penipuan Online Instagram
Lalu tindakan apa yang perlu dilakukan saat terkena atau mengetahui adanya penipuan online? Kamu dapat melakukan beberapa tindakan, antara lain adalah sebagai berikut!
1. Melaporkan Unggahan Akun Penipu
Apabila kamu mencurigai sebuah akun yang ternyata adalah penipu, maka kamu dapat melaporkannya langsung kepada pihak Instagram. Untuk caranya sendiri yaitu dengan berikut!
- Bukan akun oknum yang dicurigai sebagai penipu ‘
- Kemudian cari unggahan yang memang kamu akan dilaporkan
- Kemudian klik garis tiga yang berada di bagian kanan atas postingan
- Setelah itu, klik opsi laporkan
- Isi alasan pelaporan
- Laporan telah berhasil dibuat dan nantinya akan diproses oleh pihak instagram
- Jika memang berhasil, postingan tersebut akan langsung dihapus
2. Laporkan Profil Instagram Penipu
Cara melaporkan penipuan dalam jual beli barang yang lainnya yaitu dengan melaporkan profile oknum online shop penipu. Apabila pelaporan ini berhasil, maka pihak Instagram akan langsung menghapusnya. Untuk langkah-langkah yang dapat kamu terapkan adalah sebagai berikut!
- Membuka aplikasi instagram
- Cek profil akun Instagram
- Klik titik tiga pada pojok kanan
- Pilih menu laporan
- Klik laporkan akun
- Laporan akan masuk dan nantinya akan diproses oleh pihak proses.
3. Laporkan Rekening Penipu ke Cekrekening.id
Jika kamu sudah terlanjur mentransfer uang ke penipu, maka kamu dapat melaporkan nomor rekening tersebut. Adapun caranya sendiri adalah sebagai berikut!
- Buka laman cekrekening.id
- Setelah itu, pilih menu laporkan rekening
- Lalu, isilah form untuk buat melaporkan pelaku (isilah dengan identitas pelaku seperti nama bank, nama pemilik rekening, dan lain sebagainya).
- Selain itu, isi juga media transaksi, kronologi, dan jumlah kerugian
- Melampirkan bukti serupa tangkapan layar mengenai bukti transfer maupun percakapan yang dilakukan dengan penipu
- Klik submit dan semua data diverifikasi oleh tim cekrekening
Baca Juga : Hati-hati! Modus Penipuan Online COD yang Harus Anda Hindari
4. Lapor ke Laman Lapor.go.id
Situs ini dikembangkan oleh pemerintah Indonesia untuk dapat menampung aspirasi maupun keluhan masyarakat. Untuk caranya sendiri dapat kamu dengan beberapa cara berikut ini!
- Masuk ke dalam website
- Dalam durasi 3 hari, laporan yang kamu buat tersebut akan terverifikasi dan diteruskan kepada pihak intern berwenang
- Dalam 5 haru, indentasi akan menindaklanjuti dan membalas laporan
- Setelah itu, tanggapilah balasan tersebut dalam waktu 10 hari
- Laporan tersebut akan ditindaklanjuti sampai kasusnya diselesaikan
Contoh Penipuan Jual Beli Online Melalui Media Social
Kamu hendak membeli baju dengan brand X dan harga pasarannya sekitar Rp 2.500.000 per set nya. Namun, di akun sosial media yang kamu temukan hanya dihargai sekitar Rp 1.500.00 per set nya.
Maka kamu perlu berhati-hati, kecuali jika barang tersebut memang preloved dan ada keterangan detailnya. Pasalnya, jika tidak begitu, bisa jadi barang adalah produk KW atau malah nantinya tidak dikirim sama sekali.