Dynamic pricing adalah salah satu upaya yang sering dilakukan oleh para pengusaha untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. Meskipun begitu, hal ini tidak mempengaruhi minat konsumen terhadap barang atau jasa. Bahkan pemintanya pun semakin banyak. Hal terjadi biasanya pada momen-momen tertentu. Seperti hal nya hari raya keagamaan, harga semakin murah saat malam hari, dan lain sebagainya.
Apa yang Dimaksud dengan Dynamic Pricing?
Dynamic pricing adalah penetapan harga yang ditentukan berdasarkan waktu. Biasanya, strategi ini dilakukan oleh perusahaan untuk menilai kebutuhan pasar sekarang sehingga dapat menentukan harga yang disesuaikan dengan layanan maupun produk. Sehingga beberapa orang menyebutkan sebagai bentuk diskriminasi harga.
Baca Juga : Pahami Rasio Keuangan untuk Pemilik Bisnis dan Pengusaha
Namun, untuk menentukan hal ini, Anda perlu mempertimbangkan beberapa hal. Dimana hal tersebut adalah penawaran dan permintaan, harga pesaing, kecenderungan pelanggan dalam membeli produk pada waktu tertentu, dan tekanan pasar ekstrak yang lainnya. Selain itu, penetapan harga dinamis ini pun merupakan praktik relatif standar yang sering dilakukan oleh beberapa industri.
Seperti halnya, industri belajar, transportasi umum, hiburan, belanja, perhotelan, rekreasi, dan listrik. Captive pricing adalah salah satu bagian dari strategi dalam menentukan harga yang bisa menjadi pilihan terbaik. Hal ini karena strategi ini memang dirancang untuk dapat meningkatkan penjualan yang tidak hanya sekali saja. Melainkan untuk produk yang pembeliannya berkali-kali atau jangka panjang
Jenis Strategi Dynamic Pricing
Dynamic pricing strategy merupakan salah satu metode yang sering dilakukan oleh beberapa penjual tertentu. Dalam pelaksanaannya sendiri, para pengusaha sering menggunakan beberapa strategi. Untuk mengetahui strateginya, simak ulasan berikut ini!
- Dynamic pricing berbasis kelompok
Strategi ini dilakukan untuk menyasar kelompok tertentu yang telah teridentifikasi. Seperti halnya warga senior atau pegawai negeri. Selain itu, jenis inipun bisa digunakan untuk menargetkan berbagai sensitivita harga dan bertujuan untuk promosi.
- Dynamic pricing berdasarkan waktu
Untuk target satu ini memiliki beberapa cakupan dan umumnya digunakan untuk bisnis yang bergerak dalam layanan maupun produk fluktuasi sepanjang hari. Sehingga mendorong para konsumen tetap membelinya karena membutuhkannya. Dynamic pricing contoh yaitu saat tarif taksi pada malam hari cenderung lebih menurun daripada siang hari.
- Cost-plus pricing
Target ini sendiri yaitu mendoakan penjualan produk dengan harga yang jauh lebih tinggi dari umumnya atau biasanya. Selain itu, banyak perusahaan yang menetapkan harga seperti ini untuk memperoleh keuntungan yang maksimal.
Pasalnya, setinggi apapun harganya pasti banyak yang membelinya. Hal tersebut pun sesuai dengan nilai produk yang ditawarkan kepada konsumen. Contohnya,dynamic pricing hybe yaitu menaikan harga tiket BTS saat konser. Meskipun begitu, masih banyak orang yang tertarik untuk membelinya.
- Penetapan harga berbasis pesaing
Strategi ini merupakan salah satu teknik untuk menetapkan harga, dimana perusahaan akan melakukan riset terlebih dahulu kepada kompetitor. Baik mengenai barang maupun layanan yang ditawarkan oleh kompetitor nya kepada konsumen. Nantinya, setelah mengetahui hasilnya seperti apa, baru menetapkan harga. Salah satunya yaitu dynamic pricing ecommerce.
- Penetapan harga berbasis nilai (Elastisitas Harga)
Organisasi maupun perusahaan menetapkan suatu harga berdasarkan nilai. Dimana perusahaan merasa bahwa pelanggan bersedia untuk membayar produk tersebut.
- Price skimming
Jenis penetapan harga satu ini merupakan metode yang diambil oleh perusahaan dalam membebankan biaya masuk produk secara maksimum. Dimana hal tersebut masih dapat terjangkau oleh pelanggan. Kemudian nantinya, secara perlahan perusahaan akan menurunkan nilai jual seiring berjalannya waktu.
Apabila nantinya, kebutuhan konsumen atau client dapat terpenuhi, maka perusahaan akan signifikan mengurangi biaya layanan atau barang. Adapun tujuannya yaitu untuk menarik perhatian individu yang sensitif terhadap harga.
- Penetapan harga bundel
Penetapan harga ini merupakan metode untuk menentukan harga suatu produk atau layanan dengan menggabungkannya bersama yang lainnya. Daripada menjual dengan biaya secara terpisah dengan layanan maupun barang lainnya. Selain itu, metode ini pun dapat digunakan untuk penetapan harga berbagai layanan maupun barang. Seperti halnya harga untuk paket skincare, body care, dan lain sebagainya.
- Penetapan harga penetrasi
Strategi ini sendiri biasanya digunakan saat perusahaan baru memasuki pasar ataupun bisnis yang sudah mapan dan berusaha untuk dapat mendominasi pasar. Dimana perusahaan akan menawarkan harga yang lebih murah daripada produk yang ditawarkan oleh kompetitor. Namun, harga murah tersebut tidak akan bertahan dengan lama. Nantinya, perusahaan akan menaikan harga saat mencapai basis konsumen maupun tingkat permintaan tertentu.
Bagaimana Cara Menerapkan Dynamic Pricing dalam Bisnis?
Ada beberapa cara dalam menerapkan langkah-langkah yang perlu Anda lakukan. Sehingga dapat menerapkan harga dinamis yang cukup efektif.
- Perkenalkan diferensiasi harga
Sebaiknya Anda menerapkan dua harga daripada hanya satu harga. Dengan adanya diferensiasi harga berarti penetapan harga layanan maupun produk yang sama berdasarkan preferensi klien. Hal ini dilakukan untuk dapat mengatakan demografi keuangan klien yang berbeda.
- Pastikan Anda menggunakan metrik nilai yang tepat
Metrik nilah dapat membantu Anda untuk menetapkan biaya atas jasa maupun barang dengan lebih mudah. Selain itu, metrik nilai produk fisik akan jauh lebih kompleks daripada membuat metrik untuk produk atau layanan online.
- Memanfaatkan waktu dalam auction-type model
Untuk menerapkan target ini, Anda dapat memanfaatkan waktu atau momen. Sehingga Anda mengetahui naik turunnya biaya atau harga sebuah produk.
- Kupon dan diskon
Menggunakan diskon atau kulon dapat memberikan harga yang cukup dinamis secara efektif kepada para pelanggan. Anda juga dapat menggunakan kupon apabila Anda menyediakan layanan secara online.
Baca Juga : Apa Itu Audit Keuangan dan Bagaimana Cara Melakukannya?
Meskipun begitu, Anda perlu membatasi penggunaan kupon secara berlebihan. Hal ini dapat menurunkan nilai dari brand maupun produk yang Anda pasarkan dari waktu ke waktu.
- Bersikaplah jujur dan transparan
Untuk dapat meningkatkan kepuasaan kepada para pelanggan. Anda perlu berkata jujur bahwa Anda memang menggunakan harga dinamis. Sikap ini tentunya akan membuat konsumen merasa dihargai dan tidak terabaikan.
Contoh Dynamic Pricing
Harga seperti ini sering kali digunakan untuk mendapatkan keuntungan optimal. Biasanya, hal ini terjadi karena beberapa hal, perti harga pasar, respon terhadap persaingan, maupun aktivitas pemasaran. Dynamic pricing BTS pun pernah terjadi, dimana harga tiket berubah dengan biaya jauh jauh lebih tinggi daripada sebelumnya. Kedapti demikian, masih banyak orang yang mau membeli tiket tersebut.