Cashflow quadrant merupakan salah satu metode yang digunakan oleh orang-orang sesuai dengan sumber pendapatannya. Selain itu, terdapat berbagai jenis dan manfaat yang akan kamu rasakan saat menggunakan metode satu ini
Apa yang dimaksud dengan cashflow quadrant?
Cash flow quadrant menurut robert t kiyosaki yaitu sebuah metode yang dianggap berbeda. Selain itu, telah digunakan oleh beberapa orang dalam merencanakan pendapatan sesuai dengan sumber penghasilannya.
Selain itu, menurut robert kiyosaki cashflow quadrant ini sendiri memerlukan kemampuan khusus untuk membuatnya. Tidak hanya itu saja, metode ini pun dipahami sebagai salah satu diagram yang dapat menggambarkan dengan jelas mengenai cara seseorang dalam memperoleh pendapatannya.
Baca Juga : 5 Cara Membuat Cash Flow, Ikuti Tips Berikut Ini!
Selain digunakan untuk menjabarkan sumber penghasilan, cash flow inipun digunakan sebagai pedoman untuk mencapai kondisi kebebasan finansial atau financial freedom. Dengan begitu, cashflow quadrant adalah merupakan sebuah metode atau catatan untuk menggambarkan sumber penghasilan yang didapatkan oleh seseorang.
Jenis -jenis Cashflow Quadrant
Ada beberapa jenis cash flow quadrant yang perlu kamu ketahui, sehingga nantinya jika ingin membuatnya akan jauh lebih mudah. Untuk jenisnya sendiri yaitu sebagai berikut!
1. Kuadran E (Employee)
Cashflow quadrant Employee dalam bahasa Indonesia merupakan kuadran karyawan yang cenderung mengutamakan keamanan maupun kenyamanan dalam memperoleh penghasilan. Adapun cara kerja mendapatkannya yaitu dengan bekerja sehingga nantinya akan memperoleh gaji tetap setiap bulannya. Sehingga kuadran E ini merupakan seseorang yang berprofesi sebagai seorang karyawan.
Baik yang bekerja di sebuah perusahaan maupun lembaga. Orang-orang yang masuk ke dalam kategori ini akan cenderung memperhatikan Jaminan dan aspek kepastian dalam mencari pekerjaan. Maka tidak heran apabila kuadaran E akan sangat mempetimbngakn jenjang karir yang jelas, jaminan apa yang diciptakan, dan lain sebagainya.
Adapun ciri-ciri dari kuadran E ini sendiri yaitu enggan untuk meningkatkan kualitas diri, terbiasa dengan zona nyaman, menunggu instruksi, dan cenderung tidak memiliki inisiatif. Tidak hanya itu saja, tetapi juga memiliki pemikiran yang sering memikirkan diri sendiri dan cenderung mengandalkan kemampuannya, baik kecerdasannya maupun fisiknya.
2. Quadrant S (Self-Employee Business)
Jenis cashflow quadrant ini agak berbeda dengan jenis kuadran sebelumnya karena mereka mendapatkan penghasilan sesuai dengan seberapa besar usaha atau kerja keras yang dilakukan. Selain itu, kuadran ini pun tidak terikat oleh aturan kerja dari perusahaan maupun lembaga yang menggunakan produk mereka. Selain itu, par akudaram ini cenderung menunda kenyamanan dan memiliki inisiatif yang tinggi.
semakin banyak waktu yang mereka curahkan untuk pekerjaan tersebut, maka penghasilan mereka pun akan semakin tinggi. Tentu hal tersebut pun berlaku, apabila terjadi sebaliknya. Orang-orang yang masuk ke dalam kategori ini sendiri memiliki mindset untuk mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang mereka keluarkan. Tidak hanya itu saja, dalam menunjang pekerjaanya, para kuadran S perlu terus-menerus mengupdate kemampuan yang mereka miliki.
Sehingga pengalaman dan reputasi yang mereka miliki dapat meningkatkan kredibilitas para klien atau konsumen. Untuk ciri-cirinya sendiri yaitu memiliki mental yang jauh lebih kuat, dapat menunda kenyamanan, dan memiliki keinginan untuk meningkatkan kemampuan.
Tidak hanya itu saja, kuadran ini pun tidak bosan belajar, memiliki inisiatif yang tinggi, bekerja dengan cerdas dan keras, dan dapat bekerja seorang diri dengan baik. Namun, umumnya mereka kurang memiliki kemampuan dalam mengelola manajemen atau mengatur bawahannya. Sehingga bisa saja hal tersebut berdampak pada kerjasama tim.
3. Kuadran B (Big Business)
Cash flow quadrant dalam kewirausahaan dapat memperoleh penghasilan tanpa harus terlibat langsung dengan operasional perusahaan yang mereka miliki. Sehingga hal ini dapat menjadi salah satu pembeda dengan kuadran S. Selain itu, orang-orang yang ada dalam kategori ini biasanya mengelola bisnis yang cukup besar.
Kuadran B juga juga memiliki kemampuan kerjasama yang bagus sehingga mampu mendelegasikan pekerjaan yang rumit kepada pegawai sesuai dengan kemampuannya. Adapun ciri-ciri dari kuadran ini sendiri yaitu rele amanda rasa nyaman, memiliki tingkat mental yang kuat dari kuadran s, dan berusaha keras dalam meningkatkan kualitas hidup.
Tidak hanya itu saja, mereka pun bekerja dengan kerjakeras dan keras, dapat mendistribusikan pekerjaannya kepada tim dengan baik, dan memiliki jiwa kepemimpinan yang baik. Dalam bekerja kuadran B akan berorientasi pada gelas dengan cara memimpin tim dan memikirkan kesuksesan tim. Bahkan para kuadran B dapat bekerjasama dengan tim sekaligus bekerja sendiri.
4. Quadrant I (Investor)
Cashflow quadrant I yaitu jenis kuadran yang memiliki level tinggi daripada jenis yang lainnya. Hal Ini karena kuadrat tersebut berada dalam kondisi financial freedom dan memiliki kebebasan waktu. Adapun dalam memperoleh penghasilan mereka dapatkan dari hasil investasi pada sebuah atau beberapa perusahaan.
Selain itu, mereka pun tidak perlu terlibat secara langsung dalam kegiatan operasional bisnis. Untuk ciri-ciri dari orang-orang yang masuk ke dalam kategori ini memiliki kemampuan analisa yang baik, mampu menciptakan sistem, memiliki modal yang cukup, dan tidak terlibat dalam urusan manajemen bisnis.
Manfaat menerapkan cashflow quadrant
Cashflow quadrant memiliki beberapa manfaat yang dapat kamu rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga nantinya dapat mencapai kebebasan finansial, sesuai dengan kebutuhan. menurut salah satu buku yang ditulis oleh Robert T. Kiyosaki mengatakan bahwa sebagian besar kita memiliki potensi untuk berhasil pada setiap kuadran. Namun, hal tersebut tergantung dari seberapa besar usaha dan tekad individu untuk berhasil.
1. Memetakan diri sendiri dan orang lain
Metode ini dapat membantu kamu untuk memetakan, posisi finansial mana yang sekarang ditempati dan seberapa jauh lagi untuk mencapai kebebasan dalam finansial. Sehingga kamu dapat mengambil langkah berikutnya untuk mewujudkan apa yang diinginkan.
2. Sarana mengevaluasi karier
Metode ini pun dapat membantu kamu untuk mengevaluasi kinerja kamu dalam memperoleh penghasilan. Sehingga jika nantinya, ingin berpisah karir atau mengubah strategi untuk mencapai financial freedom kamu dapat merencanakannya dengan baik. Tidak perlu langsung ke kuadran I, jika kamu masih berada dalam tahap kuadran I, maka kamu dapat masuk ke kuadran S.
3. Alat untuk menantang diri demi kemajuan diri
Cashflow kuadran sendiri dapat menjadi salah satu alat untuk menelaah kembali, tahapan mana yang akan kamu tuju. Sehingga setelah mengetahuinya, kamu dapat melakukan perencanaan maupun strategi terbaik.
Baca Juga : Cash Flow: Pengertian, Jenis, Contoh, Serta Cara Menganalisa
Contoh Cashflow Quadrant
Untuk lebih memahami dari cashflow quadrant, maka tidak ada salahnya untuk mengenali beberapa contoh dari berbagai jenis kuadran. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan contoh dari kuadran jenis ini!
- Kuadran E (Employee): Karyawan PT, Security, akuntan perusahaan, dan lain sebagainya.
- Quadrant S (Self-Employee Business): Freelancer, pengusaha makanan, pemilik toko kelontong, dan sebagainya
- Kuadran B (Big Business): owner skincare, pemilik perusahaan besar, dan lain sebagainya:
- Quadrant I (Investor): Investor di sebuah perusahaan.
Rangkuman cashflow quadrant sendiri yaitu memiliki beberapa jenis, antara lain yaitu kuadran E, kuadran I, Kuadran S, dan kuadran B. Selain itu, cashflow ini sendiri bermanfaat untuk menekan diri sendiri maupun orang lain, sarana evaluasi karir, dan alat untuk meningkatkan kondisi finansial.