Disbursement menjadi salah satu hal terpenting dalam berbagai macam sektor bisnis. Baik itu yang berkaitan dengan produk maupun dana. Tanpa pengelolaan disbursement yang baik, maka dapat mempengaruhi keberlangsungan jalannya sebuah perusahaan atau bisnis.
Apa yang Dimaksud dengan Disbursement?
disbursement artinya sebuah istilah yang kerap digunakan dalam proses pengeluaran maupun penyaluran sumber daya manusia ataupun dana kepada pihak penerima. Dimana dalam prosesnya sendiri sering melibatkan pemindahan maupun pencairan dana dari suatu akun maupun sumber kepada penerima yang telah ditentukan sebelumnya.
Untuk konsep penyaluran dana ini sendiri dapat terjadi mencakup penyaluran pinjaman kepada nasabah oleh pihak bank dan pembayaran gaji oleh perusahaan kepada karyawan. Bahkan mencakup pengeluaran dana untuk program-program sosial maupun Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Sampai dengan bantuan dana dari organisasi amal kepada penerima yang sesuai dengan kriteria.
Baca Juga : Capital Gain: Pengertian, Jenis, Rumus, dan Cara Menghitungnya
Selain itu, kegiatan ini pun memiliki peranan yang sangat penting karena selain menyalurkan bantuan berupa dana maupun SDM. Perlu juga, memastikan bahwa hal tersebut memang telah dialokasikan kepada penerima yang emmang benar-benar tepat. Tentunya sudah sesuai dengan perjanjian maupun tujuan yang sebelumnya telah ditetapkan.
Sehingga dalam prosesnya pun, perlu adanya pelaporan, pengawasan, maupun pencatatan yang akurat, transparan, dan sesuai dengan ketentuan. Hal ini dilakukan supaya, penyaluran tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Dengan begitu, disbursement adalah pembayaran atau pencairan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan maupun lembaga kepada pihak-pihak yang berhak untuk mendapatkannya.
Manfaat Disbursement Dalam Bisnis
Seperti yang kita ketahui, setiap lembaga maupun perusahaan pasti memiliki goals dalam bisnis yang dilakukan, bukan? Nah, penggunaan disbursement dapat memberikan manfaat yang dapat dirasakan apabila penggunanya. untuk lebih jauhnya, simak ulasan berikut ini dulu yuk!
1. Transaksinya Cepat dan Praktis
Sistem ini sendiri dapat memberikan keuntungan karena dalam proses pembayaran dapat diselesaikan dengan praktik maupun cepat. Selain itu, Anda pun dapat melakukan transaksi ataupun pembayaran ke berbagai jenis rekening yang telah Anda tuju. Bahkan hal tersulit dapat Anda lakukan dalam waktu bersamaan. Sehingga kegiatan transaksi pun dapat berlangsung dengan lancar.
2. Transaksi Lebih Aman
Dalam proses disbursement mengharuskan untuk mencatat segala hal yang berkaitan dengan penyaluran dana maupun SDM, bukan? Nah, hal ini dapat membantu Anda merancang disbursement plan untuk periode berikutnya. Sehingga perencanaan keuangan dapat dibuat dengan matang dalam setiap penggunaan dana perusahaan.
3. Memudahkan Proses Backup
Dalam proses disbursement, biasanya divisi keuangan akan terlibat dalam disbursement bahkan melakukan data dalam setiap transaksi yang terjadi secara menyeluruh sekaligus dalam menyusun arsipnya.
Sehingga untuk melakukan backup dapat mudah untuk dilakukan. Hal ini pun dapat melindungi data perusahaan dengan aman, apabila terjadi sesuai yang tidak diinginkan. Pasalnya, semua data dapat dibackup dengan mudah.
4. Memudahkan Proses Audit
Manfaat selanjutnya yaitu dapat memudahkan proses berjalannya audit karena Anda dapat melihat informasi pengeluaran dengan mudah. Audit sendiri merupakan kegiatan pemeriksaan keuangan perusahaan secara meluruh.
Lantas mengapa kegiatan ini perlu dilakukan? Hal ini karena laporan keuangan dalam sebuah perusahaan memiliki peran yang sangat penting untuk melihat atau memantau dari kinerja bisnis secara keseluruhan.
Dengan begitu, Anda pun dapat memastikan apakah penggunaan perusahaan sudah dilakukan secara optimal atau belum? Selain itu, audit pun membantu perusahaan untuk terhindar dari hal yang tidak diinginkan seperti pencucian uang, resiko terjadinya resiko, maupun hal merugikan lainnya.
5. Meningkatkan Performa Perusahaan
Dengan adanya disbursement yang optimal memungkinkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan menjadi lebih baik lagi. Sebagai contohnya, mengenai gaji karyawan yang dilakukan tepat waktu karena disbursement yang dilakukan pun lancar, maka hal tersebut dapat memberikan kepuasan tersendiri karena hak mereka sudah didapatkan.
Sehingga memungkinakna untuk bekerja menjadi lebih baik lagi. Namun, jika masalah gaji terganggu, maka hal tersebut memicu adanya perasaan resah ataupun khawatir dari apra karyawan. Pasalnya, setiap manusia pasti memiliki kebutuhan dan tujuan, bukan?
Begitupun dalam pekerjaan dan salah satu kebutuhan seseorang bekerja adalah mendapatkan upah untuk memenuhi kebutuhan hidup maupun hal lainnya. Sehingga perasaan tersebut bisa saja menghambat produktivitas nya dalam bekerja. Dengan begitu, kinerja dari mereka pun menurun.
Jenis-Jenis Disbursement
Arti disbursement seperti yang kita ketahui merupakan pembayaran atau penyerahan kepada pihak terkait sesuai dengan perjanjian. Selain itu, ternyata disbursement memiliki beberapa jenis dengan karakteristik yang berbeda. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut ini!
1. Cash Disbursement Journal
Jenis ini sendiri merupakan sebuah dokumen yang memang dibuat khusus untuk mencatat setiap aktivitas pembayaran secara tunai atau cash disbursement. Dimana hal tersebut dilakukan oleh perusahaan maupun lembaga lakukan. Baik mencakup penggajian karyawan, refund produk, bahkan disbursement fee.
Perlu diketahui, bahwa disbursement fee adalah beban biaya pengiriman paket, baik ke luar negeri maupun ke wilayah Indonesia. Selain itu, dalam penyusun jurnal pun, arus kas biasanya dibuat dengan menggunakan spreadsheet maupun aplikasi lainnya yang berkaitan dengan laporan keuangan.
Selain untuk mencatat setiap pengeluaran, jurnla ini pun dapat Anda manfaatkan untuk membuat jurnal pembukaan disbursement plan untuk periode keuangan masa mendatang. Dengan begitu perencanaan yang Anda buat akan jauh lebih matang.
2. Cash Disbursement
Pengertian cash disbursement yaitu payment yang dilakukan secara cash atau tunai. Seperti halnya saat perusahaan melakukan pelunasan gaji kepada karyawannya. Sehingga seorang yang bertugas sebagai akuntan akan melakukan cash disbursement. Dalam prosesnya sendiri pun dilakukan dengan secara cepat dan nominalnya biasanya tergolong kecil. Kemudian, apabila ada karyawan mengajukan reimbursement dengan jumlah yang cukup besar maka bisa saja perusahaan melakukan cash disbursement.
Akan tetapi, pencairannya membutuhkan waktu yang terbilang lama. Selain itu, perlu diketahui perbedaan reimbursement dan disbursement yaitu terletak dari tujuan pembayaran. Jiak disbursement melakukan pembayaran karena memang itu adalah kewajiban yang perlu dibayarkan seperti hal nya gaji.
Namun, reimbursement yaitu payment yang dilakukan untuk ganti rugi. Misalnya, saat karyawan melakukan perjalanan dinas dan ongkirnya ditanggung oleh perusahaan, tetapi pada saat itu ia menggunakan uang sendiri. Maka ia berhak untuk mendapatkan uang ganti atau kompensasi atas hal tersebut.
3. Cash Recipient Journal
Tujuan dari jenis disbursement ini sendiri yaitu mencatat transaksi secara keseluruhan. Sehingga bukan hanya pengeluaran, tetapi juga mencatat penerimaan kas sebuah perusahaan. Selain itu, untuk jenis transaksi yang tercatat dalam jenis ini pun tidak hanya berupa pembayaran runai saja. Melainkan jauh lebih luas daripada itu, mencakup penerimaan bunga atau sukses rate disbursement, data yang ada nantinya digunakan untuk mencatat pembukuan pendapatan dividen, dan lain sebagainya.
Contoh Kegiatan Disbursement dalam Bisnis
Untuk lebih memahami dari disbursement ini sendiri, sebaiknya Anda memahami contoh-contoh dari kegiatan ini. Untuk lebih jauhnya, simak ulasan berikut ini!
1. Pembayaran gaji (payroll)
Dalam kegiatan disbursement pasti akan melibatkan pembayaran bukan? Nah, salah satu contoh dari proses ini yaitu melakukan payment atau gaji kepada karyawan. Namun, pastikan bahwa disbursement account yang Anda cantumkan memang sudah benar.
Istilah tersebut lebih merujuk kepada akun atau rekening pencairan yang nantinya digunakan untuk menerima pembayaran dari perusahaan maupun lembaga. Dengan begitu, sangat penting untuk selalu mengeceknya secara teliti, sebelum akhirnya melakukan pembayaran.
Baca Juga : Laporan Keuangan: Pengertian, Fungsi dan Jenisnya
2. Pinjaman uang dari aplikasi atau website
Disbursement kredit adalah merupakan pencairan kredit yang Anda pinjam, salah satunya dari platform online. Nanti Anda akan diminta untuk memasukan beberapa data sehingga pemilik dari platform nantinya dapat membantu mengecek kelengkapan syarat melalui sistem terintegrasi. Apabila sistem menilai semua syarat terpenuhi dengan baik, baik dana pun akan cair.
3. Pengembalian dana atau refund
Contoh lain dari disbursement ini sendiri yaitu refund. Dimana penjual akan mengembalikan dana kepada pihak konsumen. Adapun penyebab hal tersebut terjadi karena produk yang diterima tidak sesuai dengan pemesan pembeli atau customer. Pengertian disbursement yaitu catatan pembayaran atau penyaluran dana maupun SDM yang dilakukan oleh sebuah lembaga maupun perusahaan. Selain itu, disbursement pun memiliki manfaat yang cukup banyak untuk sebuah perusahaan. Antara lain yaitu menjadikan transaksi menjadi lebih mudah dan praktis, transaksi menjadi lebih aman, memudahkan untuk backup, dan sebagainya.