Ipotnews – Meski masih di bawah target perusahaan, PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX) berhasil mencatatkan pertumbuhan pengiriman barang hingga 40 persen sepanjang semester I/2022.
Dalam keterangan resmi seperti dikutip Bisnis , Selasa (19/7) Corporate Secretary SAPX, Denny Parhan menyebut perseroan pun optimistis pertumbuhan positif terus berlanjut pada semester II/2022. Adapun SAPX menargetkan sekitar 225.000-250.000 pengiriman per harinya sepanjang 2022. Jumlah tersebut meningkat 30-40 persen dari tahun sebelumnya pada kisaran 150.000 pengiriman per hari.
“Di semester I/2022 saat ini kami mencatatkan pengiriman di angka 200.000 paket per hari. Angka ini masih di bawah target perusahaan, tapi sudah meningkat dibandingkan dengan tahun lalu,” jelas Denny.
Denny menilai hal ini menjadi satu hal yang baik bagi perusahaan dalam mengarungi tahun 2022 di tengah perlambatan ekonomi yang terjadi saat ini di Indonesia. Dia juga mengakui kendati harga BBM nonsubsidi meningkat dan antrian BBM subsidi mulai terjadi, perseroan belum mendapatkan dampak berarti dari kondisi terkini bahan bakar tersebut. “Sampai saat ini belum ada impact dari kenaikan BBM tersebut dan armada kami juga tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan BBM,” terangnya.
Baca juga: Peluang Bisnis Jasa Ekspedisi, Modal Hanya 350rb Saja!
Adapun, SAPX fokus mengejar volume pengiriman pada kisaran 200.000-250.000 per hari pada semester II/2022 hingga akhir tahun. Untuk itu promosi yang dilakukan oleh perusahaan e-commerce pada akhir tahun tetap akan jadi katalis positif untuk kami dalam peningkatan volume pengiriman perusahaan.
Sebagai informasi berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2022, SAPX mencatatkan pendapatan sebesar Rp150,42 miliar, naik 18,85 persen dibandingkan dengan kuartal yang sama pada 2021 sebesar Rp129,84 miliar. Pendapatan tersebut terutama datang dari satu-satunya lini bisnis yakni pendapatan jasa kurir dari pihak ketiga sebesar Rp150,42 miliar.
Namun, peningkatan pendapatan ini diiringi juga dengan naiknya beban langsung menjadi Rp102,55 miliar, tumbuh 19,61 persen dari Rp85,74 miliar pada kuartal I/2021. Dari beban langsung tersebut, terjadi peningkatan gaji, tunjangan dan manfaat lainnya menjadi Rp38,49 miliar dari periode yang sama tahun lalu Rp21,61 miliar.
Beban komisi, sewa, dan penyusutan juga meningkat masing-masing menjadi Rp4,16 miliar, Rp3,71 miliar, dan 3,92 miliar. Beban usaha perseroan juga melonjak 17,25 persen dari Rp34,14 miliar menjadi Rp40,03 miliar pada kuartal I/2022. Walhasil laba usaha perseroan tergerus 21,3 persen menjadi Rp7,83 miliar dari Rp9,95 miliar.
Untuk laba bersih tahun berjalan SAPX hingga 31 Maret 2022 mengalami penurunan 17,19 persen menjadi Rp6,79 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp8,21 miliar.
Mengutip KONTAN , SAPX mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 150 miliar hingga Rp 170 miliar untuk tahun ini. Dana belanja modal akan digunakan untuk pembangunan gedung dan gudang baru, pembelian tanah, investasi IT, dan penambahan cabang baru.
Baca juga: Satria Antaran Prima (SAPX) Fokus ke Marketplace atau Segmen C2C
Selain dari internal perusahaan, sumber dana belanja modal akan diperoleh dari pinjaman perbankan bank. Hingga saat ini, serapan belanja modal masih mini yaknk Rp 13 miliar, menurunya penggunaan belanja modal akan banyak direalisasikan pada semester 2 2022.
Selain itu, rencana penggunaan capex juga akan digunakan untuk menambah jaringan infrastruktur dengan membuka berapa kantor cabang yang potensial, terutama di pulau Jawa, Bali dan Sumatera dan daerah daerah lain yang potensial. Hingga sekarang, perusahaan ini memiliki 219 cabang.