Sampai saat ini, sertifikasi iso menjadi standar dalam pengukuran kualitas dan kredibilitas suatu perusahaan. Dengan memiliki kredibilitas yang tinggi, maka perusahaan bisa bersaing secara global dengan perusahaan pesaingnya. Secara umum, perusahaan yang baik akan lebih bergantung pada sebuah sistem dibandingkan kepada orang.
Apa Itu Sertifikat ISO?
International Organization for Standardization (ISO) adalah organisasi internasional yang mengembangkan standar internasional untuk memastikan kualitas, keamanan, dan keandalan produk dan layanan. Sertifikat iso adalah dokumen yang diberikan kepada organisasi, perusahaan, atau entitas lain yang telah memenuhi persyaratan tertentu dari satu atau lebih standar iso.
Baca Juga : Panduan Lengkap Cara Dropship di Tokopedia untuk Pemula
Sertifikat iso menunjukkan bahwa organisasi telah menjalankan praktik internasional dalam bidang manajemen kualitas (Iso 9001), manajemen lingkungan (Iso 14001), atau manajemen keamanan informasi (Iso 27001).
Proses penerbitan sertifikat iso melibatkan audit eksternal oleh badan sertifikasi yang independen, yang menilai apakah organisasi tersebut mematuhi persyaratan standar iso yang relevan.
Namun, penting untuk diingat bahwa sertifikat iso bukanlah jaminan mutlak atas kualitas atau kesesuaian suatu produk atau layanan. Sertifikat tersebut hanya menunjukkan bahwa organisasi telah memenuhi standar tertentu pada saat pemberian sertifikat.
Jenis Sertifikasi ISO
Secara umum, sertifikasi ISO terdiri dari berbagai jenis dan setiap jenisnya memiliki maksud tersendiri. Berikut beberapa jenis sertifikasi ISO yang umum diperoleh oleh organisasi:
1. ISO 9001: Manajemen Kualitas
Standar ini menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen kualitas (Quality Management System/QMS) suatu organisasi. Sertifikasi iso 9001 membantu organisasi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memastikan bahwa produk dan layanan mereka konsisten dalam kualitasnya dan memenuhi persyaratan pelanggan serta peraturan yang berlaku.
2. ISO 14001: Manajemen Lingkungan
Sertifikasi iso 14001 berfokus pada sistem manajemen lingkungan (Environmental Management System/EMS). Sertifikasi ini dapat membantu organisasi untuk mengelola dampak lingkungan dari aktivitas yang dilakukan.
3. ISO 45001: Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Standar ini menyediakan kerangka kerja untuk membantu organisasi atau perusahaan mengelola risiko kesehatan dan keselamatan kerja (Occupational Health and Safety/OHS). Selain itu, standar ini dapat membantu mencegah cedera dan penyakit kerja, serta meningkatkan kondisi kerja.
4. ISO 27001: Manajemen Keamanan Informasi
Standar ini berfokus pada pengelolaan keamanan informasi dalam suatu organisasi atau perusahaan. Aspek-aspek didalamnya seperti keamanan data, keamanan jaringan, kebijakan akses, dan manajemen risiko keamanan informasi.
5. ISO 50001: Manajemen Energi
Standar ini membantu organisasi untuk meningkatkan efisiensi energi, mengurangi biaya energi, dan mengurangi dampak lingkungan. Dengan menerapkan sistem manajemen energi yang efektif, maka efisiensi energi bisa dilakukan dengan baik.
6. ISO 22000: Sistem Manajemen Keamanan Pangan
Sertifikasi iso 22000 menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen keamanan pangan. Ini akan membantu organisasi dalam memastikan keamanan pangan dari produksi hingga konsumsi.
7. ISO 26000: Panduan Manajemen Tanggung Jawab Sosial
Standar ini memberikan panduan tentang praktik-praktik bisnis yang bertanggung jawab secara sosial, termasuk isu-isu seperti hak asasi manusia, lingkungan, praktik ketenagakerjaan, dan keterlibatan dengan komunitas lokal.
Itu hanya sebagian kecil dari berbagai standar iso yang ada. Organisasi mungkin memilih untuk mendapatkan sertifikasi iso yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan mereka.
Syarat Untuk Memperoleh Sertifikasi ISO
Syarat untuk mendapatkan sertifikasi iso bervariasi tergantung pada jenis standar iso yang ingin diperoleh. Namun, secara umum, ada beberapa langkah umum yang harus diikuti oleh organisasi yang ingin memperoleh sertifikasi iso:
1. Pemahaman Standar ISO
Organisasi atau perusahaan harus memahami persyaratan standar iso yang ingin mereka peroleh. Ini melibatkan membaca dan memahami dokumen standar yang relevan dengan seksama.
2. Pembentukan Tim
Organisasi harus membentuk tim atau kelompok kerja yang bertanggung jawab untuk mengelola proses sertifikasi iso. Tim ini akan memimpin implementasi sistem manajemen yang sesuai dengan standar iso, mengoordinasikan audit internal, dan mempersiapkan organisasi untuk audit eksternal.
3. Penilaian Gap
Organisasi harus melakukan penilaian gap untuk menilai kesenjangan antara praktik-praktik yang ada di organisasi saat ini dengan persyaratan standar iso yang ingin mereka capai. Hal ini memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi area-area di mana mereka perlu melakukan perubahan atau perbaikan.
4. Implementasi Sistem Manajemen
Organisasi harus mengimplementasikan sistem manajemen yang sesuai dengan standar iso yang dipilih. Ini mungkin melibatkan pembuatan dan dokumentasi prosedur-prosedur operasional, pelatihan karyawan, dan pengembangan kebijakan dan prosedur baru.
5. Audit Internal
Organisasi harus melakukan audit internal secara teratur untuk memastikan bahwa sistem manajemen yang diimplementasikan sesuai dengan standar iso dan berfungsi sebagaimana mestinya. Hasil audit internal digunakan untuk mengidentifikasi area-area yang memerlukan perbaikan atau perbaikan tambahan.
6. Pemilihan Badan Sertifikasi
Organisasi harus memilih badan sertifikasi yang akreditasi dan terpercaya untuk melakukan audit eksternal. Badan sertifikasi ini akan melakukan audit untuk memverifikasi bahwa organisasi memenuhi persyaratan standar iso yang relevan.
7. Audit Eksternal
Organisasi akan menjalani audit eksternal oleh badan sertifikasi yang dipilih. Audit ini bertujuan untuk menilai apakah sistem manajemen organisasi memenuhi persyaratan standar iso yang dipilih.
Baca Juga : Memahami dan Mengatasi Berbagai Faktor Kegagalan Usaha Anda
8. Perbaikan Berkelanjutan
Organisasi harus terus melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap sistem manajemen mereka berdasarkan temuan audit dan umpan balik dari pelanggan atau pihak terkait lainnya. Ini termasuk memperbaiki kelemahan atau ketidaksesuaian yang ditemukan selama audit eksternal.
Penting untuk diingat bahwa proses sertifikasi iso memerlukan komitmen dan keterlibatan penuh dari seluruh organisasi, serta dukungan dari manajemen puncak. Selain itu, proses ini juga memerlukan waktu dan sumber daya yang cukup.
Secara keseluruhan, sertifikasi iso adalah langkah yang signifikan bagi organisasi untuk meningkatkan kualitas, keamanan, dan keandalan produk atau layanan mereka.
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sertifikasi iso bukan hanya merupakan cap prestasi bagi organisasi, tetapi juga merupakan investasi yang bernilai.
Dengan mendapatkan sertifikasi resmi, maka perusahaan akan mendapatkan kepercayaan lebih tinggi dan bisa bersaing dengan perusahaan pesaing.
Itulah bahasan lengkap mengenai sertifikasi iso dan semoga semua bahasannya bisa bermanfaat untuk para pembaca.