Bisnis Marketing

Strategi Personal Selling: Tujuan dan Ciri-Ciri Personal Selling

Strategi Personal Selling

Strategi personal selling sangatlah perlu untuk dipelajari karena bisa memberikan dampak yang signifikan terhadap penjualan produk atau jasa. Secara umum, personal selling adalah strategi pemasaran di mana penjual berinteraksi langsung dengan calon pembeli untuk mempromosikan, menjelaskan, dan membujuk. 

Pendekatan ini melibatkan komunikasi tatap muka antara penjual dan pelanggan, dan seringkali memerlukan penyesuaian pesan dan presentasi sesuai dengan kebutuhan.

Apa Saja Strategi Personal Selling? 

Strategi pemasaran personal selling merupakan serangkaian langkah dan pendekatan yang dirancang untuk meningkatkan efektivitas penjualan melalui interaksi tatap muka. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam personal selling:

1. Pemahaman Produk atau Jasa

Penjual harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang produk atau jasa yang ditawarkan. Hal ini mencakup fitur, keunggulan, manfaat, serta cara produk memenuhi kebutuhan pelanggan.

2. Pengetahuan Pelanggan

Strategi kedua dalam personal selling yaitu pastikan untuk memahami kebutuhan, preferensi, dan masalah yang mungkin dihadapi. Pengetahuan ini akan membantu penjual menyusun pesan yang lebih relevan.

Baca Juga : Apa Itu Personal Selling? Langkah, Kelebihan dan Contoh Personal Selling

3. Segmentasi Pelanggan

Segmentasi pelanggan bisa dilakukan dengan identifikasi kelompok pelanggan berdasarkan karakteristik bersama seperti demografi, perilaku, atau kebutuhan. Setelah mendapatkan segmentasi pelanggan, tentu produk yang ditawarkan akan sesuai dengan kebutuhan konsumen.

4. Penetapan Tujuan

Tetapkan tujuan yang jelas untuk setiap interaksi dengan pelanggan, agar hasilnya lebih tertarget. Tujuan tersebut bisa melibatkan penutupan penjualan, memperoleh informasi tambahan, atau membangun hubungan jangka panjang.

5. Pendekatan Awal yang Efektif

Pendekatan awal atau salam yang baik akan memberikan kesan positif sehingga bisa membuat pelanggan merasa dihargai dan nyaman. Dengan memberikan kesan yang baik, maka konsumen akan merasa nyaman saat ditawari produk yang dijual.

6. Identifikasi Kebutuhan Pelanggan

Ajukan pertanyaan untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi pelanggan, agar bisa mengidentifikasi solusinya. Mendengarkan dengan saksama membantu penjual memahami cara produk atau jasa dapat memberikan solusi.

7. Presentasi Produk yang Menarik

Sampaikan presentasi yang menarik, pastikan fokus pada fitur dan manfaat produk yang paling sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Jika presentasi produk dilakukan dengan baik dan maksudnya sampai ke pelanggan, maka peluang penjualan akan makin besar.

8. Penanganan Keberatan

Persuasif dan penuh keyakinan dalam memberikan klarifikasi dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan. Pengetahuan mengenai produk sangatlah penting dimiliki, agar bisa memberikan klarifikasi yang jelas dan menarik.

9. Negosiasi yang Bijaksana

Bersikap fleksibel dan mencari solusi yang saling menguntungkan dapat membantu mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak. Negosiasi haruslah dilakukan dengan sikap yang baik, agar konsumen merasa nyaman dan aman.

10. Penutupan yang Tepat Waktu

Gunakan teknik penutupan penjualan yang sesuai dengan situasi, ajukan pertanyaan penutup atau dorong pelanggan untuk membuat keputusan pembelian. Semakin bagus teknik penutupan yang dilakukan, maka peluang untuk mendapatkan pembelian akan sangat besar.

11. Tindak Lanjut yang Aktif

Setelah berhasil melakukan penjualan, lakukan tindak lanjut untuk memastikan kepuasan pelanggan. Hal ini dapat melibatkan pengiriman produk, pemberian layanan purna jual, atau meminta umpan balik.

12. Pembangunan Hubungan Jangka Panjang

Pastikan melakukan upaya tambahan untuk membangun hubungan jangka panjang dengan para konsumen. Ini bisa melibatkan kontak berulang, penawaran khusus untuk pelanggan setia, atau penyediaan informasi berharga.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Customer Relationship dan Cara Membangunnya

13. Pemanfaatan Teknologi

Manfaatkan teknologi untuk meningkatkan efektivitas personal selling, misalnya penggunaan presentasi digital, analisis data pelanggan, atau platform pelacakan interaksi pelanggan. Dengan memanfaatkan teknologi dengan baik, pemasaran produk juga akan makin luas dan cepat.

14. Pembinaan Keterampilan Penjualan

Terus tingkatkan keterampilan penjualan dengan pelatihan terus-menerus dan pastinya tidak mudah menyerah. Ini dapat mencakup peningkatan keterampilan komunikasi, kepemimpinan, dan pemahaman terhadap produk.

15. Analisis Kinerja dan Pelaporan

Evaluasi kinerja personal selling secara berkala, gunakan data dan umpan balik dari pelanggan untuk memperbaiki strategi dan pendekatan penjualan. Strategi personal selling yang berhasil memerlukan kombinasi keterampilan komunikasi yang kuat, pemahaman produk yang mendalam, dan kesediaan untuk beradaptasi dengan kebutuhan pelanggan. 

Mengintegrasikan strategi ini dalam pendekatan pemasaran lebih luas dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap kesuksesan bisnis.

Tujuan Personal Selling

Tujuan personal selling dapat bervariasi tergantung pada konteks dan fase dalam proses penjualan yang dilakukan. Namun, secara umum, tujuan personal selling adalah menciptakan interaksi tatap muka antara penjual dan pelanggan dengan tujuan akhir meningkatkan penjualan. 

Berikut adalah beberapa tujuan khusus dari personal selling:

1. Penutupan Penjualan

Penjual berusaha untuk meyakinkan pelanggan untuk melakukan pembelian produk atau layanan yang ditawarkan. Pastikan melakukan penutupan penjualan yang baik, agar peluang konsumen untuk pesan kembali makin besar.

2. Pemahaman Kebutuhan Pelanggan

Melalui interaksi tatap muka, penjual bertujuan untuk memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan. Hal ini dapat membantu dalam menyusun penawaran yang lebih sesuai kebutuhan dan kemampuan.

Bisnis online

3. Pertumbuhan Hubungan Pelanggan

Personal selling tidak hanya tentang satu kali penjualan, tetapi juga tentang membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan akan membuat peluang untuk mendapatkan orderan berikutnya terbuka lebar.

4. Pendekatan yang Relevan

Penjual berusaha menyampaikan pesan yang relevan dengan kebutuhan, agar produk yang dijual bisa laku. Pendekatan ini membantu menciptakan koneksi emosional dan intelektual sehingga peluang ordernya makin besar.

5. Peningkatan Pengetahuan Produk

Penjual bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pelanggan tentang produk atau layanan yang ditawarkan. Pada dasarnya, hal ini melibatkan tentang fitur, manfaat, dan nilai tambah dari suatu produk.

6. Penanganan Keberatan dan Pertanyaan

Tujuan strategi promosi personal selling termasuk menanggapi dengan efektif terhadap keberatan atau pertanyaan pelanggan. Pastikan untuk menanggapi dengan cepat keluhan pelanggan, agar peluang order kembali terjaga dengan baik.

Baca juga: 6 Perbedaan Hard Selling dan Soft Selling, Pahami Yuk!

7. Pengembangan Kepercayaan

Personal selling bertujuan untuk membangun kepercayaan antara penjual dan pelanggan. Kepercayaan dari konsumen penting untuk membuka peluang kerjasama jangka panjang.

8. Negosiasi yang Sukses

Dalam beberapa situasi, tujuan personal selling mungkin melibatkan negosiasi untuk mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak. Pastikan bahwa negosiasi berjalan dengan baik, agar mendapatkan order kembali sehingga keuntungan bertambah.

9. Pengenalan dan Pemahaman Merek

Personal selling dapat berperan dalam memperkenalkan dan meningkatkan pemahaman pelanggan terhadap merek. Penjual atau pengusaha bisa menyampaikan nilai dan keunggulan merek secara langsung.

10. Pemulihan Pelanggan

Jika terjadi situasi di mana pelanggan merasa tidak puas atau ragu-ragu, personal selling dapat menjadi alat untuk memulihkan kepercayaan dan memecahkan masalah. Dengan personal selling, konsumen bisa mendapatkan klarifikasi yang jelas tentang kondisi produk yang ada.

11. Pengumpulan Informasi Pelanggan

Interaksi personal selling dapat memberikan kesempatan untuk mengumpulkan informasi penting tentang pelanggan, seperti preferensi, umpan balik, dan kebutuhan masa depan. Semakin banyak informasi yang diperoleh, maka semakin mudah untuk mengklasifikasikan konsumen.

12. Pelacakan dan Analisis Kinerja

Setelah interaksi dengan pelanggan, tujuan termasuk pelacakan dan menganalisis kinerja penjualan, ini membantu dalam mengevaluasi efektivitas strategi personal selling. Penting untuk dicatat bahwa tujuan personal selling yaitu menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang berkelanjutan, bukan hanya pada penjualan satu kali.

Baca juga: Tips Mengerti dan Memahami Perilaku Konsumen Generasi Z

Ciri-Ciri Personal Selling 

Ciri-ciri personal selling mencakup berbagai aspek yang membedakannya dari metode pemasaran lainnya. Berikut adalah beberapa ciri-ciri khas dari personal selling:

1. Interaksi Tatap Muka

Personal selling melibatkan interaksi langsung, pertemuan ini dapat terjadi di toko, rumah pelanggan, atau lingkungan bisnis. Pertemuan langsung akan membuat konsumen lebih paham mengenai manfaat dan keunggulan produk.

2. Komunikasi Dua Arah

Dengan personal selling memungkinkan komunikasi dua arah antara penjual dan pelanggan. Hal ini memberikan kesempatan bagi pelanggan untuk memberikan umpan balik langsung.

3. Penyesuaian Pesan

Penjual dapat menyesuaikan pesan pemasaran secara langsung berdasarkan karakteristik dan kebutuhan spesifik pelanggan. Dengan pesan yang pas, tentu potensi penjualan akan makin besar dan peluang mendapatkan repeat order akan makin besar.

4. Penanganan Keberatan

Dengan interaksi langsung, maka penjual dapat secara langsung menanggapi keberatan atau pertanyaan pelanggan. Hal ini memberikan peluang untuk memberikan klarifikasi atau memberikan informasi tambahan.

5. Presentasi Mendalam

Personal selling memungkinkan penjual untuk memberikan presentasi mendalam tentang produk atau layanan. Jika penyampaian pesan dilakukan dengan baik, maka kemungkinan besar konsumen akan melakukan pembelian.

6. Pendekatan Awal yang Personal

Personal selling dimulai dengan pendekatan awal yang lebih personal, seperti sapaan yang ramah atau pembicaraan ringan. Dengan pendekatan yang baik, tentu konsumen akan merasa nyaman dan berpeluang membeli produk yang dijual.

Baca juga: 7 Cara Menentukan Target Audience dan Konsumen Sebelum Anda Berbisnis

7. Negosiasi Langsung

Jika diperlukan, personal selling dapat melibatkan proses negosiasi langsung antara penjual dan pelanggan untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Proses negosiasi bisa berjalan dengan baik, apabila komunikasi dengan konsumen dilakukan dengan ramah dan sopan.

8. Pembangunan Hubungan Jangka Panjang

Personal selling tidak hanya tentang satu kali penjualan, tetapi juga tentang membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Pastikan selalu memberikan layanan ramah, agar konsumen merasa puas dengan produk dan berpeluang order kembali.

9. Fleksibilitas dalam Penawaran

Penjual dapat bersikap fleksibel dalam menawarkan produk atau layanan, agar konsumen lebih nyaman dalam menawar harga. Dengan cara ini, maka konsumen dapat menyesuaikan penawaran sesuai dengan keinginan dan kemampuan finansial.

10. Pertumbuhan Kepercayaan

Melalui interaksi tatap muka yang berkelanjutan, personal selling bertujuan untuk membangun kepercayaan antara penjual dan pelanggan. Jika konsumen sudah merasa percaya dengan produk yang dijual, tentu kemungkinan akan melakukan pembelian kembali.

11. Penyampaian Informasi yang Langsung

Personal selling memungkinkan penyampaian informasi secara langsung, tanpa disaring oleh media atau saluran pemasaran lainnya. Dengan menyampaikan informasi secara langsung, tentu kesalahan informasi dapat dihindari.

12. Pengetahuan Produk yang Mendalam

Penjual dalam personal selling harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang produk atau layanan yang ditawarkan. Pengetahuan mendalam akan membantu penjual untuk memberikan penjelasan yang akurat dan meyakinkan.

13. Penyesuaian untuk Lingkungan Bisnis

Personal selling dapat disesuaikan dengan lingkungan bisnis spesifik, misalnya penjualan produk konsumen dapat dilakukan di toko ritel, sementara penjualan B2B dapat terjadi di kantor pelanggan. Dengan menyesuaikan lingkungan bisnis, maka konsumen akan lebih mudah dalam menemukan produk yang dicari.

Baca Juga : Strategi Emotional Branding untuk Kesuksesan Bisnis Anda

14. Keterlibatan Emosional

Interaksi tatap muka dalam personal selling dapat menciptakan keterlibatan emosional antara penjual dan pelanggan. Jika keterlibatan emosional sudah terbentuk, tentu peluang keuntungan akan semakin besar dan meningkat.

15. Fokus pada Pembentukan Nilai

Penjual berusaha untuk menunjukkan bagaimana produk atau layanan dapat memberikan solusi untuk kebutuhan atau masalah pelanggan. Keunikan ciri-ciri personal selling memberikan keleluasaan dalam menyesuaikan pendekatan pemasaran dengan kebutuhan dan karakteristik khusus dari setiap pelanggan atau situasi penjualan.

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa personal selling merupakan pendekatan pemasaran yang melibatkan interaksi tatap muka antara penjual dan pelanggan. Strategi promosi personal selling ini memiliki beberapa karakteristik khusus dan tujuan yang dapat mendukung kesuksesan dalam menjual produk atau layanan.

Dengan memahami karakteristik dan tujuan personal selling, perusahaan dapat merancang strategi pemasaran yang lebih holistik untuk mencapai hasil yang optimal.
Sekian ulasan lengkap mengenai strategi personal selling dan semoga semua bahasannya bisa bermanfaat buat para pembacanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *