Evaluasi usaha menjadi salah satu hal yang perlu dilakukan pengusaha untuk keberlanjutan dari bisnis yang ia jalankan. Pasalnya, tanpa evaluasi Anda tidak akan mengetahui apa yang kurang pada layanan maupun produk yang ditawarkan kepada konsumen.
Apa yang Dimaksud dengan Evaluasi Usaha?
Evaluasi usaha adalah merupakan aktivitas analisis sebuah bisnis yang dapat menjadi penentu keadaan finansial perusahaan. Analisis ini dilakukan dengan memperhitungkan aset, biaya, dan berapa banyak nilai pasar yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.
Biasanya kegiatan ini dilakukan oleh pemilik beserta tim manajemen. Akan tetapi, beberapa perusahaan menyewa jasa dari luar perusahaan untuk melakukan hal tersebut.
Baca Juga : 10 Jenis Bidang Usaha Jasa yang Menjanjikan & Diminati
Apa Tujuan Dilakukan Evaluasi Usaha?
Tujuan evaluasi usaha adalah untuk dapat meningkatkan performa maupun mencari titik kelemahan perusahaan sekaligus memperbaikinya. Tidak hanya itu saja, evaluasi usaha pun dapat meningkatkan efisiensi bisnis dan kinerja dari para SDM perusahaan tersebut. Bahkan kegiatan ini pun dapat memangkas biaya additional yang tidak perlu. Sehingga dapat memaksimalkan sumberdaya sehingga perusahaan bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal.
1. Mengidentifikasi Kekuatan dan Kelemahan Bisnis
Tujuan pertama dari analisa usaha yaitu untuk dapat mengetahui kelemahan sekaligus kelebihan dari bisnis yang sedang Anda jalankan. Sehingga Anda nantinya dapat lebih menonjol daripada kompetitor.
Selain itu, dapat juga membantu untuk meningkatkan bahkan mempertahankan produk yang lebih baik. Lalu apa pentingnya mengidentifikasi kekurangan usaha? Hal ini dapat membantu Anda untuk menyiapkan strategi dalam mengatasi masalah yang terjadi.
Misalnya Anda melakukan evaluasi usaha kuliner. Dari hal tersebut diketahui bahwa kekurangan minat target market kepada produk yaitu karena rasanya terlalu hambar. Maka strategi untuk mengatasi hal tersebut adalah memperbaiki citarasa dari makanan.
2. Menilai Potensi dan Risiko Bisnis
Evaluasi pun dilakukan untuk dapat membantu Anda menilai resiko maupun potensi dari usaha Anda. Sehingga nantinya, Anda dapat mengambil langkah yang strategis dalam menanganinya. Dengan begitu, bisnis pun dapat terhindar dari hal-hal yang merugikan.
Selain itu, resiko usaha akan dipetakan menjadi tinggi, sedang, dan rendah. Sehingga Anda dapat menyiapkan perencanaan yang jauh lebih matang. Contoh evaluasi usaha makanan yang mana hasilnya mengungkapkan potensi usaha bubur instan yang Anda jalankan itu cukup tinggi peluangnya. Akan tetapi, resiko yang didapatkan pun ternyata cukup tinggi karena memiliki pesaing yang kuat.
Dengan demikian, hal yang perlu Anda lakukan yaitu fokus ke target market, produk, dan analisislah usaha kompetitor. Sehingga Anda dapat membuat produk maupun layanan yang berbeda dengan kompetitor. Akan tetapi, hal tersebut memang dibutuhkan oleh para konsumen selama ini. Misalnya, menambahkan bumbu pedas dengan level tertentu, menciptakan rasa baru, dan lain sebagianya.
3. Mengembangkan Strategi dan Rencana Bisnis yang Lebih Baik
Evalusi dalam usaha dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengembangkan strategi maupun rencana yang jauh lebih baik daripada sebelumnya. Selain itu, dalam setiap evaluasi strategi bisnis akan dinilai maupun diukur dengan cara yang tepat.
Sehingga hal tersbeut memungkian Anda dan tim untuk menemukan strategi yang tepat untuk memaksimalkan sumber daya sekaligus memperbaiki hal yang tidak bisa diperbaiki. Sehingga nantinya dengan harapan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Disamping itu, hal ini pun dapat membandingkan hasil dari strategi sebelumnya.
Fungsi Dilakukan Evaluasi Usaha
Evaluasi usaha memiliki beberapa fungsi yang nantinya dapat menguntungkan bisnis yang Anda kelola. Adapun untuk fungsinya sendiri adalah sebagai berikut!
1. Fungsi selektif
Evakuasi usaha memiliki peran yang cukup penting dalam menentukan kelayakan menangani suatu aspek bisnis. Misalnya, dalam menentukan jumlah karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan, menentukan laju proses produksi menggunakan mesin atau tidak, dan lain sebagainya.
2. Fungsi diagnosis
Evaluasi bisnis pun berfungsi untuk dapat mengetahui kekurangan maupun kelebihan dari sebuah usaha. Misalnya, mengetahui keunggulan maupun kelemahan produk yang dipasarkan kepada konsumen. Sehingga jika terdapat indicator kelemahan, hal tersebut dapat segera diperbaiki.
3. Fungsi penempatan
Evaluasi seperti ini pun memiliki peran dalam menentukan cakupan maupun posisi dari pegawai. Misalnya, evaluasi yang telah dilakukan dapat membantu Anda menempatkan SDM ke dalam posisi jabatan yang sesuai dengan kualifikasi dan skillnya. Sehingga hal tersebut dapat membantu perusahaan yang Anda jalankan.
4. Fungsi pengukuran keberhasilan
Kegiatan ini pun memiliki peran sebagai alat ukur tingkat keberhasilan sebuah bisnis yang telah dijalankan. Misalnya, jika Anda ingin melihat kondisi finansial usaha Anda dalam keadaan baik atau tidak. Maka alat ukurnya yaitu pendapatan, piutang, dan hutang.
Tahapan Evaluasi Usaha
Bagaimana evaluasi usaha yang baik? Pertanyaan itu menjadi salah satu hal yang sering ditanyakan oleh beberapa orang atau bahkan termasuk Anda? Jika begitu, simak ulasan berikut ini mengenai tahapan evaluasi bisnis.
1. Analisis Pasar
Hal pertama yang perlu Anda lakukan yaitu dengan menganalisa pasar. Hal ini berguna untuk dapat menggali informasi mengetahui kondisi pasar. Termasuk berapa banyak konsumen baru maupun lama, tren yang sedang berkembang, kebutuhan pasar, sampai dengan harga pasar.
Dalam aspek aspek evaluasi usaha ini Anda pun perlu menganalisa kompetitor. Seperti halnya harga produk yang dijual, berapa banyak konsumen yang membeli produknya, dan lain sebagainya. Dimana semua informasi tersebut akan Anda gunakan untuk membuat strategi yang tepat untuk dapat menghadapi kompetitor dan pasar.
2. Analisis Teknis
Aspek ini meliputi infrastruktur teknologi yang nantinya akan digunakan dalam bisnis. seperti halnya perangkat lunak maupun keras, termasuk didalamnya sistem pengelolaan maupun keamanan data. Dimana nantinya Anda akan mengetahui apakah semua itu telah memenuhi dan mendukung bisnis yang Anda jalankan.
Selain itu, sumber daya manusia yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu juga sangat penting. Tidak hanya itu saja, ada beberapa pertanyaan yang perlu Anda jawab untuk memastikan kegiatan operasional dalam berjalan lancar. Apakah tenaga ahli dapat mengoperasikan teknologi atau alat perusahaan sudah cukup atau tidak? Apakah semua berjalannya dengan lancar atau malah memiliki kendala?
3. Analisis Finansial
Pada aspek ini, Anda akan menangis kinerja dari bisnis Anda. Termasuk didalamnya kerugian, neraca, arus kas, beserta dengan keuntungannya. Selain itu, tahapan ini dapat membantu untuk mengukur mengenai kekuatan finansial yang bisnis Anda miliki. Bahkan dapat memberitahu prospek mengenai keadaan finansial dalam beberapa tahun kedepan.
4. Karyawan dan Keterampilan
Untuk dapat melakukan evaluasi usaha yang tepat, Anda pun perlu menulis keterampilan karyawan. Pasalnya hal tersebut sangat penting dalam laju bisnis. karyawan yang memiliki kemampuan dan berpengalaman dapat membantu Anda untuk mengembangakn usaha.
Baca Juga : Pentingnya Daftar HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) Bagi Pengusaha
Contoh Evaluasi Usaha
Untuk dapat menganalisa dan memahami mengenai kegiatan ini lebih jauh, ada baiknya Anda dapat melihat contoh evaluasi usaha dibawah ini!
- Jenis Usaha: Homewear untuk perempuan
- Analisa pasar : Harga yang dijual dipasar yaitu berkisar dari Rp 50.000 sampai dengan Rp 160.000. Selain itu, trend yang sedang hit yaitu daster fuji, dan kebutuhan pasar yaitu memiliki baju homewear dengan model kekinian sekaligus memiliki bahan yang adem.
- Analisa teknis: Hampir semua bagian sudah dapat mengoperasionalkan alat yang disediakan oleh perusahaan. Akan tetapi, bagian operasional belum dapat mengoperasionalkan alat sehingga laju produksi sedikit melambat.
- Analisis finansial: pendapatan bulan ini naik sekitar 5% dari bulan sebelumnya. Tidak ada hutang yang perlu dibayarkan dan tidak ada piutang.
- Karyawan dan keterampilan: Rata-rata orang yang bekerja memiliki pengalaman lebih dari setahun. Selain itu, keterampilan yang dimiliki cukup memadai untuk dapat bekerja sesuai dengan jobdesknya.